Hilang Saat Melaut, Nelayan Asal di Pohuwato Ditemukan Tewas di Perairan Sulteng

Sebelumnya, pada Senin 25 Juli 2022 sekitar pukul 19:15 Wita, personel piket Pos Polair Wanggarasi menerima laporan dari masyarakat bahwa adanya orang hilang di sekitar Perairan Pulau Torosiaje, Teluk Tomini.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 27 Jul 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 02:00 WIB
Korban Tenggelam
Basarnas saat melakukan evakuasi terhadap Jenazah Ferdi Langke(41), Warga asal Desa Torosiaje Jaya, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato (Arfandi/Liputan6 Gorontalo)

Liputan6.com, Gorontalo - Sempat dikabarkan hilang, nelayan bernama Ferdi Langke (41), warga Desa Torosiaje Jaya, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo ditemukan tewas. Ferdi ditemukan mengapung jauh dari lokasi jatuhnya korban. 

Sebelumnya, pada Senin 25 Juli 2022 sekitar pukul 19.15 Wita, personel piket Pos Polair Wanggarasi menerima laporan dari masyarakat bahwa adanya orang hilang di sekitar Perairan Pulau Torosiaje, Teluk Tomini.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Polairud Polda Gorontalo langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Alhasil, petugas hanya menemukan perahu korban yang mengapung di sekitar lokasi.

Untuk melakukan pencarian, pemerintah setempat kemudian menghubungi pihak Basarnas. Tak menunggu waktu lama, Basarnas pun ikut melakukan penyisiran di lokasi kejadian dugaan tenggelamnya korban.

Saat melakukan pencarian hingga larut malam, pencarian ditunda dilanjutkan esok hari. Pukul 06.00 Wita pagi, pencarian kembali dilakukan Basarnas, Polair, BPBD yang dibantu masyarakat sekitar.

Setelah beberapa jam melakukan pencarian, korban baru bisa ditemukan sekitar pukul 08.20 Wita. Korban ditemukan di perairan laut Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan posisi tertelungkup.

"Lokasi penemuan di perairan laut Moutong, Sulawesi Sulteng," kata Iswan Gau, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pohuwato.

Iswan menceritakan, jika jenazah tersebut ditemukan oleh nelayan sekitar. Nelayan tersebut kemudian melaporkan hal ini kepada pemerintah desa setempat.

"Awalnya ada warga yang melihat. Tapi karena dia takut, dilaporkan kepada Kepala Desa Torosiaje. Setelah itu, Kades pun langsung menghubungi kami," terang Iswan.

"Korban akhirnya bisa dievakuasi dan diserahkan ke pihak keluarga," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya