Liputan6.com, Gorontalo - Hingga kini maryarakat Provinsi Gorontalo masih menggunakan tanaman liar sebagai obat tradisional jika mengalami sakit. Bukan tanpa alasan, selain mengikuti warisan leluhur juga karena faktor ekonomi.
Mahalnya untuk berobat ke dokter membuat sebagian warga serambi madinah ini masih memanfaatkan tanaman obat. Bahkan, tanaman tradisional yang mereka gunakan akan berasal dari tumbuhan liar.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau ke dokter pasti keluar biaya banyak. jadi ketika kami sakit, terlebih dahulu kami coba dengan obat tradisional herbal dan sehat ketimbang kimia," kata Aisa Tune, petuah Gorontalo kepada Liputan6.com Kamis (11/08/2022).
Berikut tiga jenis tumbuhan liar yang hingga kini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Pedengo
Tumbuhan Padengo bahasa Gorontalo atau biasa dikenal dengan alang-alang, merupakan tumbuhan liar yang kerap kita jumpai di lingkungan sekitar pegunungan. Diantaranya di kebun, Padang rumput, atau pekarang rumah yang tidak terurus.
Tumbuhan liar dengan nama latin Imperata cylindrica ini memiliki bentuk daun lanset, bagian ujung daun runcing dan tepi daun bergerigi. Padengo memiliki sistem akar serabut.
Warga Gorontalo percaya bahwa tanaman ini bisa menyembuhkan penyakit kencing darah atau penyumbatan di saluran kemih.
Caranya, dengan mengambil 11 potong akar pedengo dan tidak bisa lebih. Kemudian ke semua akar tersebut dicuci hingga bersih.
Setelah dicuci, akar itu kemudian dipotong kecil-kecil. Setelahnya langsung direbus dengan 8 gelas air hingga beberapa jam. Rebusan air tersebut bisa diminum 3 kali sehari bagi pengidap penyakit tersebut.
Advertisement
Kalabali
Tumbuhan Kalabali bahasa Gorontalo atau yang dikenal dengan Dann Jinten, merupakan tumbuhan jenis rumput liar yang biasa tumbuh kebun-kebun di daerah dataran rendah. Arah tumbuhnya menjalar atau merayap, mempunyai batang dan bertangkai berkayu.
Tanaman dengan nama latin Coleus amboinicus ini memiliki batang yang lunak dan berair. Sementara batang maupun daunnya memiliki kelenjar bulu tipis. Bentuk daunnya bulat dengan ujung yang tumpul.
Sementara tepi daun tersebut bergerigi namun tidak berbahaya untuk disentuh. Tanaman ini memiliki sistem akar serabut lunak.
Tanaman ini dipercaya mampu mengobati penyakit asma atau sesak nafas dan batuk. Caranya, rebus lima helai daun tersebut dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Usai direbus, kemudian disaring. Hasilnya bisa diminum masih hangat 2 kali sehari pagi dan sore bagi pengidap penyakit asma.
Kuti-Kuti
Tunbuhan Kuti-kuti bahasa Gorontalo atau yang dikenal dengan Pacar Air merupakan tumbuhan liar yang hidupnya bisa dijumpai di pegunungan Gorontalo.
Biasanya tumbuhan ini juga digunakan warga sebagai hiasan pekarangan rumah. Sebab, bunga yang dihasilkan tumbuhan ini sangat indah untuk dipandang.
Namun banyak yang tidak mengetahui jika tanaman dengan nama latin Impatiens balsamina Linn ini memiliki banyak manfaat.
Tanaman ini memiliki batang yang tegak dan bercabang. Bentuk daunnya tunggal, bertangkai agak tipis, memiliki tepi daun bergerigi dan memiliki bunga berwarna merah dan ungu.
Tanaman ini dipercaya mampu menyembuhkan penyakit stroke dan darah tinggi. Caranya, rebus daun pacar air dengan sehelai daun seledri dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Setelah itu, air hasil rebusan tanaman tersebut kemudian disaring dan bisa langsung diminum dalam keadaan hangat.
Itulah tiga dari puluhan tumbuhan liar yang dijadikan masyarakat Gorontalo menjadi obat tradisional. Memang secara ilmiah tumbuhan tersebut belum teruji secara klinis bisa menyembuhkan penyakit.
Namun warga Gorontalo percaya jika yang mereka lakukan adalah warisan leluhur yang sudah ada sejak lama. Itulah tiga tanaman liar yang menjadi obat pertolongan pertama warga Gorontalo jika sakit.
Â
Advertisement