Liputan6.com, Manado - Manado termasuk salah satu kota besar di Sulawesi Utara. Manado memiliki garis pantai yang luas, sehingga atraksi utama di sekitar Manado sering kali dikaitkan dengan pantainya yang indah, terutama scuba diving dan snorkeling.
Pemandangan lokasi wisata Manado banyak dikelilingi oleh hamparan pegunungan dan lautan yang begitu luas. Selain itu, Manado juga memiliki banyak pantai yang cukup populer.
Namun, kota ini juga memiliki wisata daratan yang beragam. Dengan topografi pegunungannya, pengunjung juga bisa melakukan pendakian yang mengesankan.
Advertisement
Berikut ini beberapa destinasi wisata hits di Manado dan wajib dikunjungi:
Baca Juga
1. Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken menjadi salah satu destinasi wisata Manado yang terkenal dan telah menjadi salah satu situs warisan dunia yang di tetapkan oleh UNESCO pada 2005. Berjarak sekitar tiga jam dari pusat kota Manado, destinasi wisata ini terletak di kabupaten Minahasa Utara.
Kamu bisa menikmati berwisata selam scuba atau scuba diving, yakni menyelam dengan teknik khusus serta menggunakan peralatan berupa tabung oksigen, regulator, dan tangki. Taman Nasional Bunaken mempunyai luas sekitar 890,65 km², yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang laut, terumbu karang, dan ekosistem daratan atau pesisir.
Â
2. Danau Tondano
Danau Tondano merupakan satu dari 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). KSPN adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu aspek atau lebih.
Danau Tondano juga termasuk satu dari tujuh danau yang sedang direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) dan ditargetkan akan rampung pada 2024 mendatang. Danau Tondano menyajikan panorama yang indah karena diapit oleh Gunung Kaweng, Gunung Tampusu, dan Gunung Masarang.
3. Pulau Lembeh
Pulau Lembeh terkenal dengan 95 titik lokasi penyelaman. Tak hanya itu, Pulau Lembeh juga menyuguhkan indahnya terumbu karang, pasir putih, serta panorama keindahan laut dengan air berwarna biru.
Terdapat 88 spot diving dan snorkeling yang bisa kamu nikmati. Selain keindahan alamnya, puluhan kapal dan perahu berbagai ukuran juga bisa kamu jumpai saat mengelilingi Pulau Lembeh.
4. Pulau Siladen
Pulau Siladen menyimpan keindahan bawah laut yang paripurna. Pulau Siladen adalah pulau di Sulawesi Utara yang menjadi tempat snorkeling populer di sana.
Untuk bisa sampai ke lokasi, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit menggunakan perahu boat dari dermaga Kota Manado.
Harga sewa perahu boat untuk satu kali perjalanan dibanderol sekitar Rp300 ribu. Terkadang, harga bisa menjadi dua kali lipat saat pengunjung menyewa untuk pergi dan pulang di hari yang sama.
Meski lebih mahal, pengunjung bisa bebas menggunakan perahu boat berkeliling Pulau Siladen untuk mencari titik menyelam yang bagus. Terdapat berbagai fasilitas yang menarik, mulai dari kataraman (perahu beralas kaca) untuk melihat dalam air, diving centre, penginapan dengan pemandangan pantai, hingga warung makan yang menyediakan berbagai menu khas pesisir.
Â
Advertisement
5. Air Terjun Kima Atas
Air Terjun Kima Atas menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Kota Manado. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat kota.
Untuk menuju lokasi ini, kamu hanya membutuhkan waktu tempuh 20 menit dengan kendaraan darat. Air Terjun Kima Atas terdiri dari tiga tingkatan dengan aliran air yang tak terlalu deras, sehingga masih aman untuk berenang dan bermain air.
6. Taman Laut Tumbak
Wisata di Manado yang layak untuk beradu dengan Bunaken dan Pulau Lihaga ialah Taman Laut Tumbak. Lokasinya berjarak sekitar tiga jam dari Kota Manado, atau lebih tepatnya terletak di kabupaten Minahasa Utara.
Terdapat 20 spot diving dan snorkeling yang patut dicoba, di antaranya Napo Kipas, Bohaga Mangrove, Bohaga Kecil, Taman Karang, dan Pintu Samudra.
7. Taman Bunga Tomohon
Masyarakat Tomohon di Manado sebagian besar berprofesi sebagai petani bunga. Para penjual bunga berderet sepanjang jalan di sekitar Pasar Tomohon atau yang lebih dikenal dengan kampung bunga.
Menariknya lagi, setiap akhir bulan Juni hingga awal Juli akan diselenggarakan festival bunga. Pada saat itu banyak pelancong dari luar negeri yang rela datang demi menyaksikannya langsung.
Â
8. Gunung Mahawu
Selain taman bunga, Tomohon juga menyajikan destinasi wisata yang menyajikan panorama yang indah, yakni Gunung Mahawu. Banyak pelancong yang datang ke sini untuk berkemah dan merasakan sejuknya udara pegunungan.
Tempat yang tak kalah asyik di sekitar sana untuk bersantai adalah Danau Linou. Warna air danau ini kerap berubah-ubah bergantung pada cahaya dan prespektif pandangan, seperti hijau, biru, atau bening.
Tak jauh dari Danau Linou terdapat sumber mata air panas. Namun, saat musim kemarau, air panas yang memancar hanya sedikit.
8. Batu Dinding Kilo Tiga Amurang
Bagi kamu pencinta petualangan sekaligus penyuka hal ekstrem, tak ada salahnya bermain ke destinasi wisata yang satu ini. Batu Dinding Kilo Tiga Amurang merupakan tebing alami dengan ketinggian sekitar 90 meter.
Tebing ini memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari tebing-tebing alami pada umumnya. Permukaannya seperti jajaran balok yang bersusun bertingkat sehingga memberikan kesan semakin ke atas, semakin menonjol permukaan tebing.
Jika dilihat dari kejauhan, kemegahan destinasi wisata ini akan semakin terlihat. Lintasannya yang terjal, seolah menambah tantangan bagi para pencinta olahraga ekstrem.
10. Arung Jeram Timbukar
Rekomendasi lain untuk para pencinta olahraga ekstrem yang sedang berkunjung ke Manado adalah Arung Jeram Timbukar. Dari kota Manado menuju ke Desa Timbukar, Minahasa, hanya memakan waktu sekira dua jam.
Sesampainya di desa Timbukar, kamu bisa memilih paket arung jeram yang ada. Selanjutnya, kamu bisa mulai mengarungi Sungai Nimanga sambil menikmati keindahan alam dan tebing di kanan dan kiri sepanjang perjalanan.
Dari tempat awal menuju garis finish akan memakan waktu dua jam dengan jarak sekitar 9 kilometer. Tentunya pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner yang disajikan di desa Timbukar.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement