BBM Naik, Organda Garut Bakal Aksi Mogok Massal Senin Esok

Kebijakan kenaikan harga BBM yang diambil pemerintah saat ini, dinilai tidak tepat di tengah upaya mereka melakukan perbaikan ekonomi masyarakat setelah pandemi Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 19 Des 2022, 10:35 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 19:18 WIB
Antrian kendaraan di salah satu SPBU Garut, sebelum pengumuman kenaikan harga BBM disampaikan pemerintah siang tadi. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin )
Antrian kendaraan di salah satu SPBU Garut, sebelum pengumuman kenaikan harga BBM disampaikan pemerintah siang tadi. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama komunitas sopir angkutan daring Garut, bakal melakukan aksi demonstrasi dan mogok massal penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Hari Senin kami akan lakukan aksi demo,” ujar Ketua Organda Garut Yudi Nurcahyadi, Sabtu (3/9/2022).

Menurutnya, kebijakan kenaikan harga BBM yang diambil pemerintah saat ini, dinilai tidak tepat di tengah upaya mereka melakukan perbaikan ekonomi masyarakat setelah pandemi Covid-19.

“Sangat tidak manusiawi dan tidak memperhatikan para supir angkutan yang masih tertaih-tatih,” ujar dia berang.

Apalagi pengumuman yang disampaikan pemerintah, terkesan terburu-buru tanpa pemberitahuan sebelumnya saat masyarakat tengah menikmati momen weekend atau libur.

“Tentu kita semua sangat kaget dengan kabar di siang bolong ini,” ujar dia.

Dengan adanya kenaikan ini, Yudi berharap pemerintah daerah (Pemda) Garut bisa merespons dengan cepat, terutama mengenai penyesuaian tarif yang akan diberlakukan kepada masyarakat.

“Saya usul jauh jauh hari ada formulasi tarif,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Memberatkan Masyarakat

Yudi menilai harga tarif angkutan hingga kini belum disesuaikan, setelah penghapusan premium dengan jenis Pertalite.

“Kenaikan bbm ini kan berdampak domino bukan hanya ke sektor transportasi saja,” kata dia.

Hal senada juga disampikan Asnur, salah satu anggota Komunitas Sopir Daring Garut. Menurutnya, kenaikan harga BBM yang dilakukan secara mendadak itu cukup memberatkan masyarakat.

“Dengan adanya kenaikan BBM sendiri, bagi kami pelaku usaha transfortasi online sangat memberatkan,” kata dia.

Sebelumnya, siang tadi Pemerintah pusat secara resmi menyampaikan pengumuman kenaikan harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax dan Solar. Pertalite yang awalnya Rp7.650 perliter naik menjadi Rp10.000 per liter.

Kemudian Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14,500, serta Solar Subsidi menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya