Melihat kebahagiaan Pelaut Tanah Mandar saat Berhasil Bawa Sandeq dari Sulbar ke IKN

Perjalanan panjang peserta Festival Sandeq 2022 dari Sulawesi Barat ke IKN Nusantara sudah memasuki etape terakhir

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 07 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2022, 12:00 WIB
Passandeq
Punggawa Perahu Sandeq Insya Allah Merpati, Muslim (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Balikpapan - Perjalanan panjang peserta Festival Sandeq 2022 dari Sulawesi Barat ke IKN Nusantara sudah memasuki etape terakhir. Para Passandeq (awak perahu sandeq) sudah berlabuh di Pantai Lamuru, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (07/09/22).

Untuk sampai Pulau Kalimantan, Passandeq harus mengarungi lautan sejauh 552 kilometer atau 321 mil laut dari Mamuju selama tiga hari. Banyak tantangan yang harus dilalui Passandeq agar bisa menaklukkan gelombang di Selat Makassar.

Muslim Punggawa Sandeq Insya Allah Merpati yang pertama berlabuh menceritakan perjalanan mereka selama mengarungi Selat Makassar. Untuk sampai ke Pulau Kalimantan, mereka melalui salah satu etape yang bisa menggagalkan mereka melebuhkan Sandeq.

"Rute dari Mamuju ke Ambo, itu tantangannya luar biasa, disitu kencangnya ombak dan badai," kata Muslim kepada wartawan.

Saat melalui rute itu, sebagai punggawa perahu rasa takut dan putus asa sempat hinggap di hatinya, namun sebagai pelaut rasa itu harus dia hadapi. Karena di rute itu sejumlah perahu mengalami kerusakan setelah dihantam gelombang tinggi.

"Kemarin di rute itu teman perahu Sandeq Berlian 99 terpaksa pulang ke Mandar karena sudah tidak bisa diperbaiki. Karena 'baratangnya' patah dan perahunya terbalik," ujar Muslim.

Banyak dari sandeq peserta festival yang mengelami kerusakan pada bagian 'pallatto' saat berlabuh di Pulau Ambo. Agar bisa melanjutkan perjalanan Passandeq bahu membahu untuk memperbaiki kerusakan perahu mereka.

"Kita saling membantu, meski mereka bukan bagian dari perahu kita, namun karena kita bersama-sama berjuang untuk dapat sampai disini (Kalimantan)," tutur Muslim.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Sandeq Kebanggaan Nelayan Mandar

Perahu Sandeq
Perahu sandeq berlabuh di Pantai Lamuru, Kota Balikpapan (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Karena menurut Muslim, melabuhkan perahu sandeq di Pulau Kalimantan merupakan kebanggan mereka sebagai nelayan masyarakat Mandar. Setelah rute Mamuju ke Ambo, Passandeq diberi kelancaran untuk sampai ke Pulau Kalimantan di dua etape selanjutnya, yakni Ambo ke Salissingan dan Salissingan ke Balikpapan.

"Kendala lain, banyak sawi (awak perahu) yang mengalami demam dan kecapean, namun itu bukan halangan bagi kami," ucap Muslim.

Usai berlabuh di Kalimantan, mereka sangat beryukur bisa sampai dengan menghunakan perahu sandeq mereka. Berlabuhnya sandeq di Kalimantan merupakan sejarah bagi Passandeq.

"Karena selama ini kita mengikuti lomba sandeq hanya sampai di Mamuju. Saya sudah ikut perlombaan sandeq sejak ada namanya marathon kalau tidak salah tahun 1995," urai Muslim.

Hal senada disampaikan Zakir Sawi Perahu Sandeq Nur Amanah yang menjadi juara umum Festival Sandeq 2022. Mereka sudah berusaha keras agar perahu sandeq yang menjadi kebanggaan maritim dari Tanah Mandar bisa berlabuh di Pulau Kalimantan.

"Kami merasa bersyukur sekali sampai disini (Kalimantan), karena kita pertama kali sampai di Kalimantan menggunakan perahu sandeq," tutup Zakir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya