Liputan6.com, Jakarta Sholat Subuh merupakan salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dikerjakan umat Islam. Shalat ini memiliki waktu yang spesifik, dimulai sejak terbit fajar shadiq hingga sebelum matahari terbit. Penting untuk memahami waktu ini agar sholat kita sah dan mendapatkan keberkahan yang maksimal.
Sayangnya, banyak umat muslim yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan sholat Subuh tepat waktu. Kesiangan menjadi masalah umum yang sering dihadapi. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat tentang batas waktu sholat Subuh sangatlah penting untuk menghindari hal tersebut.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai waktu sholat Subuh berdasarkan dalil-dalil yang sahih dari Al-Qur'an dan Hadits. Selain itu, artikel ini juga akan memberikan beberapa tips praktis agar Anda dapat lebih mudah bangun pagi dan melaksanakan sholat Subuh tepat waktu.
Lalu kapan batas waktu sholat subuh? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).
Pengertian Sholat Subuh
Shalat Subuh, shalat wajib pertama dalam sehari, memegang peranan penting dalam kehidupan seorang muslim. Shalat ini menandai permulaan hari dan memiliki keutamaan yang sangat besar, baik secara spiritual maupun fisik.
Dalam terminologi Islam, Shalat Subuh dikerjakan pada waktu fajar, yaitu sejak terbit fajar hingga sebelum terbit matahari. Waktu ini sering disebut sebagai waktu shalat Fajar. Shalat Subuh terdiri dari dua rakaat, dan tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat fardhu lainnya. Diawali dengan niat di dalam hati, kemudian takbiratul ihram (Allahu Akbar), membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, rukuk, i'tidal (bangun dari rukuk), sujud, dan diakhiri dengan salam. Penting untuk memperhatikan kesempurnaan setiap gerakan dan bacaan dalam shalat Subuh.
Keutamaan shalat Subuh sangatlah banyak. Selain mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, shalat Subuh juga memberikan ketenangan jiwa, meningkatkan konsentrasi, dan memberikan energi positif untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Banyak hadis yang menjelaskan keutamaan shalat Subuh, bahkan dikisahkan sebagai shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik. Shalat Subuh juga dikaitkan dengan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT sepanjang hari.
Kesimpulannya, Shalat Subuh merupakan shalat yang sangat penting dan dianjurkan untuk dikerjakan tepat waktu. Keutamaan dan manfaatnya yang besar bagi kehidupan spiritual dan fisik menjadikan shalat Subuh sebagai pondasi yang kuat dalam memulai hari dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan shalat Subuh dan shalat-shalat lainnya.
Advertisement
Dalil Waktu Sholat Subuh dari Al-Qur'an
Salah satu ayat yang sering dikaji untuk memahami waktu sholat adalah Surah Hud ayat 15, yang secara eksplisit memerintahkan untuk mendirikan sholat di dua ujung hari dan bagian-bagian malam.
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِۗ اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dirikanlah shalat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS. Hud: 15).
Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Marah Labid menjelaskan bahwa redaksi "Wa Aqimish Shalata Tarafayin Nahar" menunjukkan perintah untuk mendirikan shalat di dua ujung waktu siang, yaitu pagi (shalat Subuh) dan sore (shalat Zuhur dan Ashar).
Ayat ini secara umum memerintahkan untuk mendirikan sholat di waktu pagi dan petang, yang merujuk pada waktu sholat Subuh dan sholat-sholat lainnya di siang hari. Kaitan antara waktu fajar dengan kewajiban sholat Subuh sangat jelas dalam ayat ini.
Dalil Waktu Sholat Subuh dari Hadits
Ketetapan waktu sholat Subuh ini telah dijelaskan secara rinci dalam berbagai hadits, salah satunya hadits dari Imam Muslim yang menjelaskan bahwa waktu sholat Subuh dimulai sejak terbit fajar hingga sebelum matahari terbit. Hadits ini menjadi rujukan utama bagi para ulama dalam menentukan batas waktu sholat Subuh, sekaligus menekankan larangan melaksanakan sholat setelah matahari terbit.
Hadits dari Imam Muslim menjelaskan waktu sholat Subuh:
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ فَأَمْسِكْ عَنِ الصَّلَاةِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ
Artinya: "Waktu shalat Subuh adalah dari menyingsingnya fajar selama matahari belum terbit. Jika matahari telah terbit, maka berhentilah dari shalat, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan."
Hadits ini menegaskan bahwa waktu sholat Subuh dimulai sejak terbit fajar hingga sebelum matahari terbit. Ungkapan "dua tanduk setan" menggambarkan kejelekan dan keharaman melakukan sholat setelah matahari terbit.
Para ulama sepakat bahwa hadits ini dan hadits-hadits lain yang menjelaskan waktu sholat Subuh menjadi dalil yang kuat dalam menentukan batas waktu sholat Subuh.
Advertisement
Batas Awal Waktu Sholat Subuh
Waktu sholat Subuh dimulai dengan terbitnya fajar shadiq, yaitu fajar kedua. Fajar terbagi menjadi dua: fajar kadzib (fajar semu/dusta) yang berupa cahaya vertikal yang muncul sebentar lalu hilang, dan fajar shadiq (fajar benar) yang berupa cahaya horizontal yang menyebar di ufuk timur dan semakin terang.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab menegaskan,
وَأَجْمَعَتْ الْأُمَّةُ عَلَى أَنَّ أَوَّلَ وَقْتِ الصُّبْحِ طُلُوعُ الْفَجْرِ الصَّادِقِ وَهُوَ الْفَجْرُ الثَّانِي
Artinya: "Umat sepakat bahwa awal waktu shalat Subuh adalah nampaknya fajar shadiq yaitu fajar yang kedua."
Kesimpulannya, waktu sholat Subuh ditentukan oleh terbitnya fajar shadiq, yang secara astronomis diukur saat matahari berada pada posisi -20 derajat di bawah ufuk timur. Hal ini sesuai dengan kesepakatan ulama, seperti yang ditegaskan Imam Nawawi, bahwa awal waktu sholat Subuh ditandai dengan munculnya fajar shadiq atau fajar kedua, bukan fajar kadzib.
Batas Akhir Waktu Sholat Subuh
Batas akhir waktu sholat Subuh adalah ketika matahari mulai terbit. Syekh Zakariya al-Anshari dalam Fathul Wahhab menjelaskan bahwa yang dimaksud "habisnya waktu shalat Subuh dengan terbitnya matahari" adalah terbit sebagian atau hanya piringan matahari, bukan menunggu seluruhnya terbit sempurna.
Perhitungan astronomis untuk akhir waktu Subuh adalah ketika matahari berada di titik h = -1°. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai batas akhir waktu sholat Subuh, sebagian berpendapat hingga matahari terbit sempurna.
Penting untuk memahami bahwa setelah matahari terbit, waktu sholat Subuh telah berakhir dan sholat Subuh tidak lagi sah dilakukan.
Advertisement
Pembagian Waktu Sholat Subuh
Ibnu Qasim al-Ghazi dalam kitab Syarah Fathul Qarib menyebutkan lima pembagian waktu sholat Subuh:
- Waqtul Fadhilah (waktu utama): Awal waktu Subuh, seukuran waktu pelaksanaan sholat.
- Waqtul Ikhtiyar (waktu pilihan): Sejak awal waktu sampai terang (isfar).
- Waqtu Jawaz tanpa makruh (waktu diperbolehkan tanpa makruh): Sejak awal waktu hingga muncul cahaya kemerahan.
- Waqtu Jawaz dengan makruh (waktu diperbolehkan dengan makruh): Bila tampak cahaya merah hingga hampir matahari terbit.
- Waqtut Tahrim (waktu terlarang): Sisa waktu yang tak cukup untuk sholat sebelum matahari terbit.
Pembagian ini menunjukkan elastisitas waktu sholat Subuh, namun tetap menekankan keutamaan sholat di awal waktu.
Waktu sholat Subuh di Indonesia bervariasi tergantung lokasi geografis dan musim. Secara umum, waktu sholat Subuh berkisar antara pukul 04.00 hingga 05.30 WIB. Namun, gunakan jadwal sholat resmi dari Kementerian Agama RI untuk ketepatan waktu di daerah Anda.
Perbedaan waktu ini disebabkan oleh posisi matahari yang berbeda di berbagai wilayah Indonesia. Penting untuk selalu merujuk pada jadwal sholat yang akurat dan terpercaya.
Jadwal sholat yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI merupakan rujukan yang baik untuk mengetahui waktu sholat Subuh di berbagai daerah di Indonesia.
Hukum Sholat Subuh Kesiangan
Jika kesiangan dan matahari sudah terbit, sholat Subuh tetap wajib diqadha (dilakukan di waktu lain). Hadits Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang tertidur (sehingga melewatkan sholat) atau lupa, maka hendaklah ia sholat ketika ingat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Meskipun demikian, sholat Subuh tepat waktu memiliki keutamaan yang jauh lebih besar. Sholat Subuh berjamaah di awal waktu memiliki pahala setara dengan sholat sepanjang malam.
Utamakan sholat Subuh tepat waktu, qadha hanya sebagai solusi terakhir jika benar-benar terlewat.
Sholat Subuh tepat waktu memiliki keutamaan yang sangat besar, baik secara spiritual maupun fisik. Banyak hadits dan ayat Al-Qur'an yang menjelaskan keutamaan sholat Subuh.
Manfaat spiritualnya antara lain mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapatkan ampunan dosa, dan meraih keberkahan. Sedangkan manfaat fisiknya antara lain meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan konsentrasi.
Bangun untuk sholat Subuh adalah bukti ketaatan dan komitmen kita kepada Allah SWT.
Memahami waktu sholat Subuh dan berusaha menjalankannya tepat waktu sangat penting bagi setiap muslim. Dengan mengetahui batas awal dan akhir waktu sholat Subuh berdasarkan dalil Al-Qur'an dan Hadits, serta menerapkan tips agar tidak kesiangan, kita dapat lebih disiplin dalam menjalankan ibadah ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan ketaatan kita dalam menjalankan sholat Subuh.
Advertisement
