Â
Liputan6.com, Palembang - Gudang penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Mayjen Satibi Darwis, Kertapati, Palembang, meledak Kamis sore (22/9/2022). Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan tersebut.
"Kami pastikan berdasarkan hasil tim identifikasi di lapangan tidak ada korban jiwa," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat dikonfirmasi.
Advertisement
Dia menyebutkan, saat ini tim identifikasi masih melangsungkan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan beberapa saksi untuk mengetahui penyebab ledakan gudang penampungan minyak jenis solar itu.
Pihaknya mengkonfirmasi ledakan gudang dilaporkan telah menghanguskan satu unit rumah, lima unit tangki mobil, dan lima bangunan ruko milik warga setempat.
"Tim identifikasi masih bekerja mencari penyebab terjadinya peristiwa itu dan hal lainnya (legalitas gudang BBM, red)," imbuhnya. Terkait dugaan anggota polisi yang bertugas di Polda Sumsel berinisial (SP) yang disebut-sebut sebagai pemilik gudang BBM ilegal tersebut, Ngajib menuturkan belum memastikan dugaan tersebut.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, gudang BBM meledak tersebut milik Saprudin, warga Karya Jaya, Kertapati. Gudang tersebut meledak sekitar pukul 13.00 WIB. Kobaran api di gudang minyak menyambar lima tangki mobil minyak, kemudian api dengan cepat merambat bangunan yang ada di sekitarnya.
Dinas Pemadam Kebakaran Palembang mengerahkan sebanyak 10 unit mobil pemadam dari Pos Seberang Ulu 1 dan Pos Gandus ke lokasi kejadian. Api kebakaran berhasil dipadamkan oleh petugas dibantu warga setempat sekitar pukul 14.10 WIB.
Polisi mensterilkan lokasi kebakaran dengan memasang garis pembatas mengelilingi objek yang terbakar untuk menghindarkan warga setempat dari runtuhan puing bangunan. Hingga sekitar pukul 16.11 WIB proses olah tempat kejadian perkara masih berlangsung.
Â
Bongkar Mafia Minyak
Â
Menanggapi peristiwa tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar menyebut, meledaknya gudang penampungan BBM ilegal itu makin menguatkan dugaan adanya jaringan mafia minyak ilegal di Sumsel.
"Sudah bukan rahasia lagi, jika oknum aparat kepolisian ikut bermain dalam jejaring mafia minyak ilegal. Wajar saja jika selama ini Polda Sumsel terkesan membiarkan praktik penambangan dan penampungan BBM ilegal yang makin marak," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (23/9/2022)
Menurut Gunhar, adanya dugaan aparat ikut bermain dalam penimbunan minyak bisa menjadi pintu masuk membongkar jaringan mafia BBM ilegal yang selama ini marak di Sumsel.
Gunhar meminta, Propam Mabes Polri segera menindak oknum-oknum aparat kepolisian nakal yang selama ini bermain dalam pusaran BBM ilegal di beberapa wilayah di Sumsel.
"Jangan sampai citra kepolisian di mata masyarakat akan semakin buruk, akibat ulah oknum-oknum aparat yang terlibat dalam jaringan dan pusaran BBM ilegal, yang marak di Sumsel," katanya.
Legislator PDI perjuangan itu pun menyesalkan pembiaran Kepolisian Daerah Sumsel selama ini terhadap praktik penambangan dan penimbunan BBM ilegal. Apalagi, adanya dugaan oknum aparat kepolisian yang ikut bermain. Aparat seharusnya menjadi pengawas bukan menjadi pelindung bagi pelaku penimbunan BBM ilegal.
"Ini ibarat puncak gunung es yang harus disikapi oleh Kapolri, untuk memberantas praktik mafia migas yang dilakukan oknum aparat, di banyak wilayah Sumsel," pungkasnya.
Advertisement