Cara Tak Biasa Torang Sitorus Adakan Pameran, Tampilkan Koleksi Ulos dan Artefak Khas Batak

Deretan artefak khas Batak tampak tersusun rapi di depan pintu masuk pameran The Batak Culture Exhibition, di Tiara Convention Hall, Jalan Cut Meutia, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Sep 2022, 23:47 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 23:46 WIB
Artefak Khas Batak
Artefak khas Batak tampak tersusun rapi di depan pintu masuk pameran The Batak Culture Exhibition, di Tiara Convention Hall, Jalan Cut Meutia, Kota Medan (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Deretan artefak khas Batak tampak tersusun rapi di depan pintu masuk pameran The Batak Culture Exhibition, di Tiara Convention Hall, Jalan Cut Meutia, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

The Batak Culture Exhibition merupakan pameran yang digelar oleh desainer ternama Kota Medan, Torang Sitorus. Pameran diadakan selama 2 hari, yaitu 23 dan 24 September 2022.

Torang sengaja menghadirkan artefak khas Batak koleksinya di acara tersebut agar membuat suasana semakin berbeda dari biasanya.

"Pameran ini terlihat sedikit berbeda dari biasanya, di beberapa kesempatan saya biasanya hanya memilih fokus pada perkembangan ulos, namun kali ini artefak juga turut di-highlight sebagai elemen penyeimbang wastra," ungkap Torang, Sabtu (24/9/2022).

Dijelaskan Torang, alasan memilih artefak karena ingin menggambarkan bagaimana interaksi sosial pada suatu sistem budaya.

"Kita tahu, aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuan. Artefak ini seringkali dijadikan sebagai referensi utama," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Artefak yang Dihadirkan

Artefak Khas Batak
Artefak Khas Batak (Reza Efendi/Liputan6.com)

Beberapa artefak yang dihadirkan di pameran tersebut seperti Garung-Garung, yaitu tabung dari bambu dililit rotan agar tidak mudah pecah. Tutupnya dibuat dari kayu dan digunakan sebagai tempat air minum.

Kemudian Gorga yang merupakan ragam seni hias masyarakat Batak Toba berupa seni ukir, pahat, maupun lukis, dan lazim ditemukan di dinding rumah, pustaha laklak, sarkofagus atau kuburan batu hombung, peti mati, dan lainnya.

"Beberapa dari artefak itu terpresentasikan dengan baik dalam pameran ini," sebut Torang.

The Batak Culture Exhibition sebelumnya sudah pernah diadakan Torang di Jakarta dan Bali. Di kedua kota tersebut mendapatkan apresiasi cukup tinggi dan positif dari berbagai kalangan.

"Kali ini saya membawa koleksi artefak dan ulosnya di kampung halaman, di Medan," ujarnya.

Kolaborasi Desainer Muda

Torang Sitorus
Torang Sitorus *(tengah) (Reza Efendi/Liputan6.com)

Di The Batak Culture Exhibition , Torang Sitorus juga berkolaborasi dengan berbagai desainer muda berbakat yang ada di Kota Medan.

Tidak hanya itu, ada juga desainer Ibu Kota Jakarta yang mempresentasikan karyanya dalam panggung fashion show, yang diklaim oleh Torang sebagai panggung run way terbaik di Kota Medan.

The Batak Culture Exhibition yang diadakan di Medan juga merupakan acara untuk memperingati 20 tahun perjalanan karier Torang Sitorus di dunia desainer.

Koleksi 2000 Helai Ulos

The Batak Culture Exhibition
The Batak Culture Exhibition (Reza Efendi/Liputan6.com)

Torang Sitorus setidaknya telah mengkoleksi kurang lebih 2000 helai kain ulos yang dinilai lengkap untuk semua jenis ulos yang ada di dunia. Koleksi tersebut merupakan hasil pencarian Torang selama 20 tahun berkarier.

Torang Sitorus merupakan pemuda Batak yang lahir dan besar di Tarutung, Sumut, dan sempat terpilih menjadi 1 dari 75 ikon prestasi Pancasila pada tahun 2020 oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya