Waspada Badai di Pesisir Selatan Jawa Barat, Berpotensi Terjadi Mulai Tengah Hari hingga Malam

Seluruh daerah pesisir Selatan Jawa Barat diprediksi dilanda badai hari ini.

oleh Dikdik RipaldiArie Nugraha diperbarui 07 Okt 2022, 15:06 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 15:03 WIB
Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)
Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Liputan6.com, Bandung - Hujan badai berpotensi terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa Barat (Jabar) pada hari ini (7/10/2022) mulai tengah hari hingga malam. Potensi itu terpantau Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Masyarakat setempat pun dimintaĀ waspada.

Menurut Erma Yulihastin, Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, pembentukan hujan badai mulai terjadi 02.00 WIB di wilayah selatan pesisir laut Banten dan akan memasuki ke daratan pada 11.000 WIB.

"Jam 11.00 WIB mulai masuk ke darat hujannya, jam 12.00 WIB mulai nyambung antara yang di laut dan di darat. Ini digerakan badai yang dinamakan squall line. Dan garis badainya tidak hanya satu, tapi dua garis badai squall line yang dalam meteorologi biasa disebut dare echo,"Ā ujar Erma kepada Liputan6.com, Bandung, Jumat, 7 Oktober 2022.

Erma menambahkan, gerakan badai squall line ini akan semakin menguat pada pukul 13.00 WIB. Akibatnya,Ā seluruh pesisir Jawa Barat terancam hujan ekstrem dan angin yang kencang sekali. Erma menyebutkan garis badai semakin membesar dalam satu jam yaitu dari 14.00-15.00 WIB.

Selain membesar, terdapat dua lapisan badai squall line yang terjadi di daratan selatan Jawa Barat yang bergerak terus ke arah timur. Erma mengatakan memasuki sore hari 17.00 WIB, hujan badai diperkirakan malah tambah intensif dan tidak luruh.

"Bahkan, membesar dan menyatu kedua badai tersebut. Membentuk dalam satu badai yang skalanya sangat besar," kata Erma.

Pada malam hari dari pantauan SADEWA BRIN, ucap Erma, tepatnya pada 19.00 WIB kondisi cuaca sangat ekstrem tersebut tetap bertahan di selatan Jawa Barat. Pasalnya, dua garis badai yang berada di timur dan barat Jawa Barat kembali bertemu. Belum lagi ditambah garis badai yang berada di laut tetap bertahan.

"Kemudian di lautnya juga (garis badai) memanjang. Artinya di sini ada pertemuan gelombang yang menyebabkan badai ini dapat terbentuk secara lama. Sehingga garisnya (badai) tidak habis-habis," tukas Erma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya