Base Genep, Rahasia Masakan Bali Beraroma Kuat dan Khas

Bumbu base genep disebut-sebut sebagai kunci rahasia aneka kuliner khas bali, seperti ayam betutu dan sate lilit.

oleh Tifani diperbarui 20 Okt 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 03:00 WIB
Tips Memasak Ayam Betutu Khas Bali
Ilustrasi bumbu masakan/credit: pexels.com/engin

Liputan6.com, Bali - Masakan tradisional khas Bali terkenal memiliki cita rasa yang khas, yakni kuat dan tajam. Ciri khas rasa aneka masakan tradisonal Bali tak lepas dari penggunaan bumbu dan rempah yang juga khas.

Salah satu bumbu dasar khas Bali yang biasa digunakan adalah base genep. Bumbu base genep disebut-sebut sebagai kunci rahasia aneka kuliner khas bali, seperti ayam betutu dan sate lilit.

Dikutip dari jurnal berjudul Identifikasi Bumbu Khas Tradisional Bali Pada Aga di Kabupaten Bululung (2021) oleh Komang Mega Dkk, base genep merupakan bumbu dasar masakan dari berbagai rempah yang menghasilkan ketajaman rasa.

Bahan bumbu yang digunakan untuk meracik base genep merupakan pangan lokal yang banyak dihasilkan dari daerah setempat. Dalam pembuatannya, base genep menggunakan peralatan tradisional yang banyak dibuat dari bahan alam yang ada di sekitar masyarakat.

Ada berbagai jenis bahan bumbu yang dikenal di Bali, dan terbagi menjadi empat yaitu bumbu basah, bumbu kering, bumbu penyedap, dan bungkilan. Base genep merupakan bumbu yang menggunakan hampir semua bumbu basah dan bumbu kering.

Base genep dalam kuliner Bali terdiri dari 15 jenis bumbu dan rempah-rempah di antaranya adalah bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabai, kencur, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, jeruk, kapulaga, dan kelapa. Bumbu dan rempah tersebut dianggap sudah ada di Bali sejak lama.

Kemudian dalam perkembangannya ditambahkan bumbu lainnya yaitu lada, pala, dan cengkih. Rempah-rempah tambahan tersebut bukanlah asli Bali. Kemungkinan tersebut baru ada di Bali karena adanya perdagangan internasional atau antarpulau kala itu.

Oleh karena itu, base genep ini dianggap sebagai akulturasi budaya Bali-India dan menjadi kunci lezatnya masakan Bali sejak dahulu kala. Base genep dipercaya sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan tercatat di dalam kitab lontar peninggalan kerajaan terdahulu sejak zaman Bali kuno.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

4 Unsur

Empat unsur utama dalam base genep melambangkan arah keberadaan dewa-dewa. Isen menjadi lambang arah selatan yang menjadi simbol keberadaan Dewa Brahma.

Kunyit melambangkan arah barat yang mewakili Dewa Mahadewa. Jahe melambangkan arah utama, mewakili Dewa Wisnu.

Cekuh memunyai warna putih dan melambangkan Dewa Iswara. Bumbu Bali ini dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai hadiah dari Tuhan.

Base genep dibuat dengan cara menghaluskan aneka bumbu dan rempah tersebut kemudian ditumis. Dalam pembuatan base genep, masyarakat Bali tidak menggunakan timbangan dan tidak ada perbandingan jumlah rempah yang digunakan.

Biasanya base genep dibuat dengan ukuran jari. Misal jari telunjuk untuk mengukur kunyit, jari manis untuk jahe, dan jari kelingking untuk kencur.

Namun kini sudah ada base genep yang dibuat pabrikan, sehingga memudahkan orang-orang untuk masak-masakan dengan bumbu. Base genep menjadi bumbu andalan kuliner khas Bali seperti contohnya lawar, ayam atau bebek betutu, jukut ares, dan satai lilit.

Pada bebek betutu, base genep tak hanya sebagai bumbu saja tapi juga berfungsi untuk menghilangkan bau tidak enak saat bebek dimasak. Base genep juga bisa digunakan untuk pembuatan sup khas Bali yaitu jukut ares.

Jukut ares adalah sup yang kuahnya dari kaldu ayam dan ditambahkan dengan base genep. Lawar juga kuliner khas Bali yang menggunakan base genep, terdiri dari aneka sayuran yang diolah sedemikian rupa dan ditambahkan base genep sebagai bumbu inti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya