Makna 7 Isi Sayur Lodeh, Makanan Tolak Bala Masyarakat Jawa

Bagi masyarakat Jawa, tujuh isi sayur lodeh memiliki makna tersendiri

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Okt 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2022, 15:00 WIB
Sayur Lodeh Terong Tahu
Ilustrasi Sayur Lodeh Terong Tahu Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Yogyakarta - Sayur lodeh merupakan salah satu sajian khas yang banyak ditemui di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Makanan ini berupa perpaduan aneka sayuran dengan disertai kuah santan yang gurih.

Di balik kelezatannya, ternyata sayur lodeh memiliki makna tersendiri dalam setiap komponen di dalamnya. Melansir dari "Tolak Balak Wabah Pandemi Covid-19 dari Sisi Budaya Jawa" oleh Ratna Supradewi disebutkan, sayur lodeh memiliki tujuh macam sayuran di dalamnya.

Jika dipandang dari sudut sains-medis, mengkonsumsi sayuran, termasuk tujuh macam sayuran dalam sayur lodeh, dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi tubuh manusia. Pasalnya, sayur memang memiliki kandungan nutrisi maupun vitamin yang tinggi.

Namun, bagi masyarakat Jawa, tujuh isi sayur lodeh memiliki makna tersendiri. Ketujuh makna tersebut di antaranya:

1. Kluwih

Kluwih bisa diartikan sebagai 'kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne'. Kalimat tersebut memiliki makna sebagai perintah untuk lebihmemperhatikan keluarga.

2. Cang gleyor (kacang panjang)

Cang gleyor diartikan sebagi 'cancangen awakmu ojo lungo-lungo'. Kalimat ini memiliki makna untuk tetap di rumah dan jangan bepergian apabila tidak bermanfaat.

3. Terung

Terung dapat diartikan sebagai 'terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng'. Artinya, teruslah beribadah dan menyembah Gusti Allah atau Tuhan Yang Maha Esa.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kulit Melinjo

4. Kulit melinjo

Kulit mlinjo diartikan sebagai 'ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk'. Kalimat tersebut berarti bahwa jangan hanya melihat dari luar saja mengenai suatu pagebluk atau wabah, tetapi analisislah secara mendalam.

5. Waluh

Waluh diartikan sebagai 'uwalono ilangono ngeluh gersulo'. Artinya, jangan sering mengeluh dan perbanyaklah bersyukur.

6. Godong so

Godong so diartikan sebagai 'golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh'. Kalimat tersebut memiliki arti berkumpul dan berdoa bersama orang-orang saleh dan berilmu.

7. Tempe

Tempe diartikan sebagai 'temenono oleh dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah'. Kalimat tersebut memiliki makna yakinlah dalam memohon pertolongan kepada Allah dan yakinlah Allah akan memberi pertolongan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya