Ada Ancaman Rawan Pangan, Stok Beras di Garut Tahun Depan Capai 500 Ton

Di banding daerah lain di Jabar stok beras kami mungkin tertinggi, daerah lain rata-rata hanya 40, 50 ton, bahkan paling tinggi 100 ton untuk wilayah Bandung.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Nov 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 05:00 WIB
Para pekerja bulog tengah memindahkan beras cadangan milik pemerintah di salah satu gudang beras. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Para pekerja bulog tengah memindahkan beras cadangan milik pemerintah di salah satu gudang beras. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Garut, Jawa Barat, merencanakan stok beras tahun depan di angka 500 ton lebih. Angka tersebut merupakan akumulasi dari sisa stok beras tahun ini yang diprediksi mencapai 240 ton.

“Tahun depan kita proyeksikan di anggaran sekitar 274 ton, jadi total dengan sisa tahun ini persediaan beras kita di angka 514 ton,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Garut Haeruman, Rabu, (16/11/2022).

Menurutnya, stok beras kabupaten Garut tiap tahun selalu tercukupi. Hal itu sesuai dengan intruksi Bupati Garut, melihat tingginya ancaman terjadinya rawan pangan, serta bencana alam yang terjadi di sekitar masyarakat.

“Ancaman rawan pangan itu hampir bisa ditemukan di seluruh desa, belum lagi bencana alam seperti banjir, pergeseran tanah dan lainnya,” papar dia.

Tahun ini cadangan beras Garut berada di angka 427,5 ton, sedangkan beras yang sudah digunakan mencapai 180 ton, atau sisa sekitar 240 ton hingga Desember mendatang.

“Di banding daerah lain di Jabar stok beras kami mungkin tertinggi, daerah lain rata-rata hanya 40, 50 ton, bahkan paling tinggi 100 ton untuk wilayah Bandung,” ujar dia.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, lembaganya ujar dia, mengalokasikan anggaran hingga Rp4 miliar yang diperuntukan bagi pengadaan beras warga, termasuk proses pendistribusian barang.

“Angka itu sudah termasuk plastik, perjalanan dinas dan BBM selama setahun, jatuhnya (harga) untuk biaya beras itu sekitar Rp3,5 miliar,” kata dia.

 

Lelang Terbuka

Dalam pelaksanaannya, Pemda Garut bakal mencari pelaksana atau pihak ketiga, melalui lelang terbuka sesuai dengan harga dan kualitas beras yang telah ditentukan.

“Nanti kerjasamanya dengan Bulog atau juga melalui e-katalog,” kata dia.

Selain itu, untuk memberikan rasa aman bagi warga, terutama di wilayah yang memiliki ancaman rawan pangan cukup tinggi, pemerintah Garut terus berupaya menambah kehadiran lumbung pangan di tiap desa.

“Target tahun depan kami menambah tiga lumbung pangan di desa pamalayan kecamatan cikelet, desa Karangsari Kecamatan Pakenjeng dan Desa Sinarjaya Bungbunglang,” kata dia.

Saat ini total lumbung pangan warga mencapai 144 unit yang tersebar di wilayah Garut utara, tengah dan selatan. “Yang aktif hanya 69, kemudian tidak aktif dan rusak 26 unit, serta rusak berat 49,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya