Revitaliasi Studio Lokananta Demi Menghidupkan Kembali Studio Rekaman Tertua di Indonesia

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan holding BUMN Danareksa menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk membangkitkan kembali studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta.

oleh Fajar Abrori diperbarui 30 Nov 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2022, 00:00 WIB
Direktur Utama PT PPA Yadi Jaya Ruchandi
Direktur Utama PT PPA Yadi Jaya Ruchandi dan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono sedang menggelar ckonferensi pers terkait revitaliasi Studio Lokananta, Minggu (27/11).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan holding BUMN Danareksa menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk membangkitkan kembali studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta.

Revitalsasi perusahaan rekaman yang berdiri pada tahun 1956 itu sedang dilakukan untuk menjadikan Lokananta sentra kreativitas dan destinasi wisata edukatif.

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan revitaliasi Lokananta mendapatkan dukungan penuh dari Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Nantinya setelah proses retvitaliasi selesai, Lokananta akan memberikan dampak sosial, petumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya Indonesia.

“PPA sebagai bagian dari holding BUMN Danareksa mendapatkan amanat dari Menteri BUMN untuk merevitalisasi dan mengembangkan Lokananta yang merupakan aset milik Perum PNRI,” kata dia saat konferensi pers di Lokananta, Solo, Minggu (27/11/2022).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Wajah Baru Lokananta

Yadi mengungkapkan untuk melakukan revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, PPA berkolaborasi dengan PT Indah Karya sebagai konsultan perencanaan, kontraktor PP Urban, arsitek Andramatin dan M Bloc Group sebagai operator. Mereka bersama-sama untuk merevitalisasi aset Lokananta yang berisi rekaman yang menjadi saksi sejarah perjalanan Bangsa Indonesia.

“Lokananta ini suatu cagar budaya yang pantas untuk dilestarikan sehingga meminta khusus bagaimana PPA ini bisa mengembangkan kembali Lokananta,” ujar dia.

Menurut Yadi, Lokananta ke depan akan memiliki lima pilar bisnis yang meliputi area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman Lokananta Record, museum, arsip, merchandise dan pengelolaa kekayaan intelektual, galeri UMKM serta sentra kuliner.

“Kelima pilar bisnis ini akan menjadikan Lokananta sebagai creative dan commercial hub yang memberikan ruang kreativitas bagi para musisi, menyediakan panggung pertunjukan musuk dan menjadi etalase bagi UMKM lokal untuk memasarkan produk-produknya,” harapnya.

Revitaliasi Lokananta yang sedang berlangsung saat ini diperkirakaan akan selesai pada tahun depan. “Target selesai di bulan April atau Mei tahun depan. Cepet kok,” ujar Yadi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya