Liputan6.com, Majene - Jepa merupakan salah satu makanan khas Majene, Sulawesi Barat. Sajian khas ini menjadi makanan tradisonal masyarakat suku Mandar.
Dikutip dari laman budaya-indonesia.org, jepa merupakan roti pipih bulat yang dibuat dari bahan singkong dan parutan kelapa. Makanan khas Majene ini cara dimasak di atas wajan khusus yang terbuat dari tanah liat, panjepangan.
Bentuknya yang bulat pipih ini, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai piza Mandar. Jepa merupakan salah satu masakan tradisional khas Mandar yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Advertisement
Selain menjadi makanan sehari-hari, jepa juga menjadi bekal bagi masyarakat suku Mandar yang bermatapencaharian sebagai nelayan saat melaut. Ada 3 jenis yakni jepa katong, jepa golla mamea, dan jepa-jepa.
Baca Juga
Jepa katong adalah jenis jepa yang terbuat dari sagu. Jepa golla mamea merupakan jepa yang dibuat dengan campuran gula aren atau gula merah, sedang jepa-jepa dengan ukuran lebih kecil.
Meski pembuatan jepa terlihat mudah, namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kuliner Mandar terbuat dari singkong yang terlebih dahulu diparut kemudian diperas.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kadar airnya, kemudian diayak lalu dicampurkan dengan parutan kelapa untuk memberkan sensasi rasa gurih yang nikmat. Jepa dibuat dengan cara memasukkan parutan singkong bercampur kelapa ke atas tembikar yang terbuat dari tanah liat.
Sebelumnya, tembikar terlebih dahulu dipanaskan menggunakan api sedang dari kayu bakar. Dibutuhkan keterampilan dalam menuang bahan baku diatas panjepangang dengan gerakan yang agak cepat dan terukur, jika terlalu lama memanggangnya maka permukaan Jepa akan terlihat hitam, cukup dengan membuatnya berwarna cokelat keemasan maka Jepa tersebut sudah bisa diangkat.
Jepa paling enak disantap dalam keadaan hangat dengan taburan kelapa di atasnya, teman santapannya adalah tumis sayur dan ikan tuing-tuing tapa atau ikan terbang yang diasapi, seperti bau peapi. Bau peapi merupakan masakan ikan khas Mandar yang masih disajikan dengan cara tradisional.
Dari namanya, bau dalam bahasa Mandar berarti ikan dan peapi yang berarti dimasak. Bau peapi ini berasal dari cara masaknya yang masih menggunakan kuali dari tanah liat dan kayu bakar.