Dies Natalis ke-67, USD Yogyakarta Janjikan Masa Depan Pendidikan yang Humanis

Tidak hanya mengajak generasi muda berprestasi akademik, USD juga ingin generasi muda tumbuh utuh sebagai pribadi, kreatif sebagai insan pembelajar sepanjang hayat, dan peduli pada permasalahan dunia sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2022, 20:09 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 13:58 WIB
Rektor Albertus Bagus Laksana saat memberikan sambutan dalam puncak perayaan Dies Natalis ke-67 Universitas Sanata Dharma. (Istimewa)
Rektor Albertus Bagus Laksana saat memberikan sambutan dalam puncak perayaan Dies Natalis ke-67 Universitas Sanata Dharma. (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Albertus Bagus Laksana menegaskan komitmen kampusnya untuk  menyongsong pendidikan masa depan yang humanis dan menempatkan manusia sebagai subjek.

“Kami ingin bersama generasi muda membangun masa depan berpengharapan. Universitas Sanata Dharma ingin menyumbangkan pendekatan yang humanistik untuk pendidikan kaum muda,” katannya pada Puncak perayaan Dies Natalis ke-67 Universitas Sanata Dharma digelar di Auditorium Driyakara, Kamis (22/12/2022).

Tidak hanya mengajak generasi muda berprestasi akademik, USD juga ingin generasi muda tumbuh utuh sebagai pribadi, kreatif sebagai insan pembelajar sepanjang hayat, dan peduli pada permasalahan dunia sekitarnya.

"Dies natalis ini juga menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk terus setia pada identitas Universitas Sanata Dharma. Kami ingin berkontribusi di level yang lebih luas, termasuk menjangkau mereka yang belum dijangkau dan wilayah persoalan yang perlu direspons,” ujarnya.

Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Consilianus Laos Mbato dalam pidato ilmiahnya mengatakan, Universitas Sanata Dharma sebagai bagian dari institusi pendidikan di Indonesia memiliki sejarah panjang sejak 1955.

“Kita harus terus berkolaborasi dan berkontribusi dengan semua anak bangsa untuk memajukan pendidikan Indonesia dan menyikapi berbagai tantangan,” ucapnya.

Consilianus Laos Mbato menambahkan Universitas Sanata Dharma juga akan merancang Pusat Studi Driyakara untuk mendalami filsafat pendidikan Driyakara, sebagai tokoh pemikir dan pendiri Sanata Dharma.

Pusat Studi ini diharapkan dapat mengaktualisasikan pemikiran filsafat Driyarkara dengan situasi dunia pendidikan saat ini.

“Kami juga berharap ke depan Sanata Dharma menjadi rumah budaya,” tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya