Warga Sulut Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem Selama 3 Hari

Sejak awal pekan ini, cuaca ekstrem memang sudah melanda wilayah Sulut. Di Kota Manado, sejumlah pohon tumbang dan membuat ruas jalan terputus, seperti yang terjadi di jalur Ring Road Manado.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 15 Feb 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2023, 14:00 WIB
Pohon tumbang pada, Senin (13/2/2023), di jalur Ring Road yang menghubungkan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara.
Pohon tumbang pada, Senin (13/2/2023), di jalur Ring Road yang menghubungkan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara.

Liputan6.com, Manado - Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi selama tiga hari ke depan. Hal ini disampaikan oleh pihak Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado.

"Peringatan dini cuaca esktrem selama tiga hari di Sulut, berlaku mulai Rabu hingga Jumat, 15 sampai 17 Februari 2023," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Tri Tjahjo Hendrardhy Prajogo, Selasa (14/2/2023) malam.

Sejak awal pekan ini, cuaca ekstrem memang sudah melanda wilayah Sulut. Di Kota Manado, sejumlah pohon tumbang dan membuat ruas jalan terputus, seperti yang terjadi di jalur Ring Road Manado.

Dampak cuaca ekstrem ini juga diantisipasi oleh pihak kepolisian, dengan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai setiap potensi bencana yang terjadi.

Kapolda Sulut  Irjen Pol Setyo Budiyanto mengimbau warga masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi disertai angin kencang, yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kepada masyarakat Sulut khususnya di Kota Manado dan sekitarnya, kita ketahui bersama bahwa, sampai dengan hari ini cuaca esktrem di wilayah Kota Manado dan sekitarnya, curah hujan masih cukup tinggi," ujarnya, Selasa (14/2/2023) sore, di Mapolda Sulut.

Dia mengatakan, itu sesuai dengan imbauan dari BMKG hingga tiga hari ke depan, masyarakat diminta untuk tetap waspada.

Belajar dari pengalaman terjadinya musibah banjir di wilayah Kota Manado dan sekitarnya pada Januari lalu, Setyo Budiyanto mengimbau warga masyarakat untuk tetap melakukan antisipasi.

"Saya harapkan seluruh masyarakat terutama yang berada di daerah bantaran sungai untuk selalu waspada, dan juga yang berada di dataran rendah untuk selalu melihat situasi dan kondisi di lingkungannya masing-masing," ujarnya didampingi Kabid Humas, Dirsamapta, Dansatbrimob Polda Sulut, dan Kapolresta Manado.

Setyo Budiyanto juga mengimbau warga masyarakat untuk menghindari beberapa tempat beresiko terjadinya musibah.  Hindari berada pada tempat-tempat contohnya seperti, di bawah pohon besar dan di bawah papan-papan reklame berukuran besar.

"Ini juga harus diantisipasi karena kondisi angin juga masih cukup kencang sampai dengan hari ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, semua juga harus mengantisipasi terhadap hujan yang cukup lebat, jaga diri dan keluarga masing-masing, tidak berada di pinggiran-pinggiran tebing atau bukit-bukit yang kemungkinan bisa rawan longsor.

Terkait kesiapsiagaan dan tanggap bencana pihak kepolisian, dia menyatakan bahwa, Polda Sulut dan jajaran selalu siap siaga. Untuk kesiapsiagaan kepolisian, semua jajaran sudah siap untuk melakukan bantuan, dukungan, dan menyelamatkan masyarakat yang terdampak musibah, apa pun itu bentuk musibahnya.

"Kami bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, kalau ada hal-hal yang kira-kira membutuhkan bantuan dari Polda Sulut dan jajaran, kami siap," tegas Setyo Budiyanto.

Pihaknya pun telah menyiapkan berbagai peralatan SAR kepolisian dalam penanganan musibah, di antaranya seperti pelampung, perahu karet, sekoci, kapal serta peralatan pendukung lainnya.

"Termasuk bantuan lain yaitu dapur umum hingga kerja bakti membersihkan lokasi-lokasi terdampak musibah. Tapi prinsipnya, lebih baik kita mengantisipasi dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya