Asal-Usul Bubur India yang Jadi Menu Buka Puasa di Kota Semarang

Awal mula bubur india menjadi salah satu makanan khas Ramadan khas Masjid Jami Pekojan memang berawal dari orang-orang India.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Mar 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2023, 12:00 WIB
Tradisi Buka Puasa Bersama dengan Bubur India di Masjid Pekojan Semarang
Takmir Masjid Pekojan Semarang mempersiapkan menu buka bersama berupa bubur India di Serambi Masjid Pekojan, Jumat (17/5/2019). Tradisi ini berjalan sudah ratusan tahun dan menjadi rujukan kaum dhuafa di sekitar masjid untuk buka puasa. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Semarang - Kehadiran bubur india yang menjadi ciri khas perayaan Ramadan di Masjid Jami Pekojan, Kota Semarang, Jateng. Hidangan tersebut biasa dibagikan secara gratis kepada warga sebagai hidangan buka puasa.

Menjelang magrib tiba, banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengantre agar bisa mendapatkan makanan ini. Tak hanya menyajikan bubur, berbagai jenis minuman hangat juga disiapkan, begitu pula dengan makanan pendamping lain seperti buah.

Dikutip dari laman jatengprov.go.id, awal mula bubur india menjadi salah satu makanan khas Ramadan khas Masjid Jami Pekojan memang berawal dari orang-orang India. Pada saat itu, mereka singgah di Semarang untuk berdagang.

Tak cuma berdagang saja, dari mereka juga ada yang berdakwah. Ketika itu, domisili mereka ada di wilayah sekitar Masjid Pekojan.

Mereka pun turut membaur dengan warga lokal, sehingga akulturasi budaya pun terjadi. Salah satunya adalah budaya kuliner bubur india ini.

Orang-orang India yang datang berdagang berbagi resep dan mengajak warga lokal untuk membuat bubur bersama. Mulai saat itu, bubur india ini menjadi santapan yang disukai oleh orang-orang sekitar Masjid Pekojan.

Sumber lainnya menyebutkan, bubur India ini dulunya dibawa oleh salah seorang leluhur asal India bernama Anas Salim. Anas Salim merupakan seorang pendatang asal Gujarat yang berkunjung ke Semarang ratusan tahun lalu.

Pertama kali resep dari rempah-rempah bubur India dibuat oleh kakek Anas Salim yang bernama Harus Rofi. Kemudian diturunkan kepada ayahnya Salim Harun.

Sementara Anas Salim adalah generasi ke-3, dan kini Ahmad Ali generasi ke-4. Kurang lebih 120 tahun sudah bubur India tersebut dikenal oleh masyarakat Semarang.

Awalnya Anas Salim bermukim di daerah Petolongan Semarang, dan kemudian mulai memelopori keturunan India untuk berdagang. Selain berdagang, kedatangannya juga membawa resep bubur India hingga dikenal oleh masyarakat pribumi dan menjadi kuliner khas saat Ramadan di Masjid Jami Pekojan.

Bahan utama untuk membuat bubur india ini adalah santan. Sementara untuk aneka bumbu rempah yang digunakan terdiri atas jahe, daun salam, kayu manis, serai, bawang merah, loncang, daun salam, serta tambahan wortel.

Secara rasa, bubur ini tentunya kental akan sentuhan cita rasa resep India. Rempah-rempah terasa sangat dominan ketika menyantap bubur ini. Rasanya yang gurih lezat membuat banyak orang menunggu santapan ini sebagai menu berbuka puasa saat Ramadan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya