Berbuka dengan Jangko Duyan, Si Putih Manis Berlubang Terendam Santan

Jangko duyan merupakan makanan khas Kabupaten Kampar yang selalu dibuat sebagai menu untuk berbuka puasa Ramadan karena rasanya yang manis.

oleh M Syukur diperbarui 02 Apr 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023, 15:00 WIB
Jangko Duyan sebagai makanan khas Kabupaten Kampar yang selalu menjadi takjil untuk berbuka puasa Ramadan.
Jangko Duyan sebagai makanan khas Kabupaten Kampar yang selalu menjadi takjil untuk berbuka puasa Ramadan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kampar sebagai salah satu kabupaten tertua di Provinsi Riau selalu punya makanan khas yang terkadang hanya ditemukan saat Ramadan. Salah satunya adalah jangko duyan.

Jangko duyan terbuat dari tepung ketan yang dibentuk berlobang di atas. Lalu ditaburi dengan gula pasir dan direndam dengan santan yang sudah dimasak.

Pada umumnya, jangko duyan berwarna putih karena bahan dasarnya tepung ketan. Namun, ada juga yang berwarna agak kehitaman jika dicampur dengan ketan hitam untuk menimbulkan sensasi berbeda.

Makanan ini tidak ditemui di seluruh daerah Kabupaten Kampar. Hanya ada beberapa kecamatan, misalnya Kecamatan Kampa, Rumbio, dan Kecamatan Tapung.

Ada juga warga dari kecamatan lain yang bisa membuatnya tapi dipastikan warga tadi berasal dari sejumlah kecamatan tersebut.

Karena masakan rumahan, makanan ini hampir dipastikan tidak bisa ditemukan di bazar. Pembuatannya dilakukan jika ada buka bersama keluarga besar atau ada anak menantu yang pulang ke rumah.

Jangko sendiri berarti jangkar sementara duyan berarti durian. Hanya saja makanan ini sama sekali tidak mengandung bahan durian ataupun berbentuk jangkar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mudah tapi Rumit

Jangko Duyan dari ketan hitam sebagai makanan khas Kabupaten Kampar yang selalu menjadi takjil untuk berbuka puasa Ramadan.
Jangko Duyan dari ketan hitam sebagai makanan khas Kabupaten Kampar yang selalu menjadi takjil untuk berbuka puasa Ramadan. (Liputan6.com/M Syukur)

Nama jangko duyan makin kuat karena masyarakat menyamakan bentuk makanan ini dengan bunga durian yang baru kembang, sebagai pertanda durian masuk fase berputik. Akhirnya jangko duyan sudah melekat pada makanan bertabur gula pasir di bagian atasnya ini.

Sekilas, membuat jangko duyan tidaklah rumit tapi susah begitu dipraktikkan. Untuk bahannya cukup mudah ditemui yaitu tepung ketan, santan kelapa tua, dan daun pisang.

Tepung ketan yang sudah dicampur air dibentuk bundar tegak lalu dilubangi bagian atas. Bagian melubangi ini harus teliti agar adonan tadi tidak hancur.

Setelah jadi, kemudian disusun rapi di atas piring dari plastik yang sudah dilapisi daun pisang. Selanjutnya, dikukus sehingga matang.

Adonan tadi diberi santan kelapa yang terlebih dahulu dimasak. Kemudian di lubang-lubang adonan tadi ditaburi gula pasir.

Jangko duyan siap dihidangkan untuk berbuka puasa. Biasanya, satu piring kecil diperuntukkan untuk satu orang ataupun bisa berbagi dengan anggota keluarga lain.

Bagi Anda yang punya riwayat kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes, sebaiknya sekadar mencicipi saja ya. Pasalnya, ada santan dan kandungan gula cukup banyak pada panganan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya