Patung Buddha Tidur, Tempat Ibadah di Mojokerto yang Populer hingga Mancanegara

Destinasi ini berlokasi di kompleks Maha Vihara Mojopahit, atau tepatnya ada di Jalan Raya Trowulan, Siti Inggil, Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Apr 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2023, 16:00 WIB
Desa Wisata Bejijong Mojokerto
Pesona patung Buddha Tidur yang menduduki peringkat ke-3 terbesar di dunia setelah Thailand dan Nepal (Foto:Liputan6/Belinda Firda)

Liputan6.com, Mojokerto - Patung Buddha Tidur merupakan patung yang menggambarkan Buddha Gautama dalam posisi tidur dengan ukuran sangat besar. Patung ini dibuat pada 1993.

Destinasi ini berlokasi di kompleks Maha Vihara Mojopahit, atau tepatnya ada di Jalan Raya Trowulan, Siti Inggil, Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dengan ukuran panjang sekitar 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter, patung ini menjadi yang terbesar di Indonesia.

Patung yang dihiasi warna kuning keemasan ini dibangun menghadap ke arah selatan. Arah tersebut merupakan kiblat bagi pemeluk agama Buddha.

Namun, posisi sebenarnya patung inu bukanlah posisi tidur pada umumnya, melainkan posisi saat Sidharta wafat. Patung ini dibangun di atas kolam yang melambangkan abu dari Sidharta yang dibuang ke laut.

Posisi tersebut juga dapat diartikan sebagai lambang Sang Buddha yang telah mencapai Parinirvana. Dalam agama Buddha, Parinirvana mengacu kepada nirvana atau alam setelah kematian.

Hal ini terjadi pada kematian dari tubuh seseorang yang mencapai nirvana semasa hidupnya. Parinirvana menyiratkan pembebasan dari Saṃsāra, karma, kelahiran kembali, serta hancurnya skandha.

Patung Buddha Tidur di Mojokerto ini sebenarnya merupakan tempat ibadah umat Buddha yang dibuka untuk masyarakat umum. Patung ini dibuat menggunakan beton dengan seluruh bagian patungnya yang dicat dengan warna kuning keemasan.

Selain wisatawan lokal, patung ini juga banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung. Para wisatawan mancanegara biasanya merupakan wisatawan umat yang memiliki tujuan untuk beribadah. Wisatawan tersebut rata-rata berasal dari Nepal, Tibet, dan beberapa negara Asia Tenggara pemeluk agama Buddha lainnya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya