Mengapa Ketahanan Pangan Penting? Begini Faktanya

Isu pangan sangat kompleks dan butuh solusi serta aksi dari berbagai pihak

oleh Tifani diperbarui 23 Mei 2023, 14:24 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 14:22 WIB
Ketahanan Pangan
Global Future Fellows (GFF) pada Senin (22/05) di Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ketersediaan bahan makanan merupakan salah satu hal penting yang harus dipenuhi agar masyarakat bisa hidup sehat. Selain itu, menurut Global Food Security Index (GFSI), skor ketahanan pangan Indonesia pada 2022 berada di level 60,2 lebih rendah dari rata-rata Asia Pasifik yakni 63,4.

Tidak heran, apabila isu ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pemerintah. Hal ini turut disinggung oleh Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury yang mengatakan pihaknya telah mengubah institusi dan mulai menggandeng swasta untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

"Isu pangan sangat kompleks dan butuh solusi serta aksi dari berbagai pihak," kata Pahala saat membuka acara Global Future Fellows (GFF) pada Senin (22/05) di Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Lalu seberapa penting ketahanan pangan bagi Indonesia? Ketersediaan bahan makanan merupakan hal yang harus dipenuhi agar masyarakat bisa hidup sehat.

Pentingnya pangan menyangkut kesejahteraan hidup masyarakat dan negara. Tanpa pangan, masyarakat tidak bisa hidup dengan layak.

Berikut beberapa fakta mengenai ketahanan pangan.

1. Pemenuhan Gizi Masyarakat

Fungsi utama ketahanan pangan di sebuah negara adalah untuk memenuhi gizi dan nutrisi masyarakat. Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer.

Dengan adanya bahan makanan, masyarakat dapat hidup dengan sehat dan beraktivitas untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sayangnya, seiring meningkatnya jumlah masyarakat, bahan makanan turut berkurang.

Maka dari itu usaha ketahanan pangan sebuah negara untuk menyediakan bahan makanan menjadi penting dilakukan.

2. Berdampak pada Ketahanan Sebuah Negara

Ketersediaan pangan di suatu negara berpengaruh pada kekuatan suatu negara. Oleh sebab itu, ketahanan pangan berbanding sejajar dengan ketahanan suatu negara.

Contohnya, jika suatu negara tidak memiliki ketersediaan jumlah pangan yang mencukupi untuk masyarakatnya. Maka bisa dipastikan impor pangan adalah langkah yang pasti akan dilakukan.

3. Sebagai Komoditas Ekonomi

Peran penting pangan bagi negara juga bisa sebagai komoditas ekonomi yang bisa mendatangkan keuntungan. Contohnya saja pada masa di mana Indonesia memiliki ketahanan pangan yang sangat kuat dan menjadi lumbung padi dunia.

Tanaman pangan merupakan komoditas terbesar yang bisa dijual ke luar negeri dan menghasilkan pendapatan yang bisa dimanfaatkan oleh negara.

Pahala juga memperkirakan hingga 2050 butuh tambahan 70% produksi pangan untuk mencukupi kebutuhan penduduk. Mewujudkan ketahanan pangan penting karena jumlah populasi Indonesia dan dunia akan terus bertambah.

Masalah lainnya adalah perubahan iklim yang mempengaruhi produktivitas. Tantangan ketiga adalah kondisi geopolitik yang mempengaruhi pasokan pangan setiap negara.

Hal ini karena besarnya populasi Indonesia, efek pemanasan global kepada produksi pertanian, hingga menurunnya minat pemuda terjun ke sektor pertanian. Isu ketahanan pangan diangkat sebagai tema Global Future Fellows (GFF) 2023 yang diselenggarakan yayasan nirlaba Pijar Foundation.

Program GFF yang digelar di Yogyakarta mengumpulkan 36 profesional untuk diskusi, serta eksplorasi kerjasama multi-sektor demi mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Cazadira F Tamzil, Direktur Global Future Fellows menjelaskan, GFF adalah program fellowship jangka pendek untuk mewujudkan masa depan bersama yang berkelanjutan.

"GFF menawarkan kesempatan langka untuk mendorong diskusi dan aksi kolaborasi lintas sektor dan generasi," kata Cazadira.

Setelah rangkaian acara GFF 2023 ini, Pijar Foundation akan melanjutkan kolaborasi dan diskusi kebijakan yang akan dikoordinasikan dengan para pembuat kebijakan kunci. Hingga saat ini, Alumni Hub GFF telah berhasil menelurkan 3 program untuk membangun suplai talenta serta inovasi bisnis sosial perempuan di bidang energi dan keberlanjutan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya