Liputan6.com, Jakarta - Kharisma Presiden Pertama RI Sukarno memang tak ada habisnya. Kini Bung Karno dan Pancasila menjelma menjadi alat diplomasi untuk merekatkan kembali hubungan antar negara di jazirah Arab. Utamanya di negara Tunisia dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi dalam Podcast Bung Karno Series 3 yang dipandu Ibrahim Rusli Jr dan Yusti Sila di chanel Youtube BKN PDI Perjuangan pada Rabu (27/6/2023).
Baca Juga
"Sejarah adalah kekuatan. Bung Karno adalah kekuatan diplomasi kita. Maka, ketika saya datang saya pajang foto Bung Karno di KBRI. Ketika orang-orang Tunisia datang, mereka menangis melihat foto Bung Karno," tuturnya.
Advertisement
Banyak orang Tunisia mengingat jasa-jasa perjuangan Bung Karno untuk kemerdekaan bangsanya. Menurut Zuhairi, Sukarno termasuk sosok yang berani mendukung secara terbuka kemerdekaan negara Tunisia di hadapan bangsa-bangsa barat. Salah satunya dengan membuka kantor untuk persiapan kemerdekaan Tunisia.
"Pada 1952, Bung Karno membuka kantor Persiapan Kemerdekaan Tunisia di Menteng. Yang menarik dari kantor ini adalah seluruh persiapan kemerdekaan, termasuk menggalang dukungan internasional," ungkapnya.
Selain itu, kata Zuhairi , Bung Karno merupakan salah satu presiden yang mengibarkan bendera negara Tunisia di Jakarta. Sementara, di negara lain belum berani mengakui kemerdekaan bangsa Tunisia.
"Bung Karno mengirimkan uang untuk pejuang-pejuang kemerdekaan di sana," ujarnya.
Alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu menjelaskan, kegigihan Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Tunisia terpatri juga dalam Konferensi Asia Afrika. Saat itu, negara Tunisia masih sebagai negara terjajah. Akan tetapi, sudah diikutsertakan dalam konferensi tersebut.
"Tunisia merdeka pada tahun 1956. Sebelum tahun itu, Bung Karno sudah menyediakan kursi untuk Tunisia agar ikut serta dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955," kata Zuhairi.
Menurutnya perjuangan kemerdekaan Tunisia tidak terlepas dari persahabatan yang dibangun antara Habib Bourgaiba dengan Sukarno. Habib Bourgaiba merupakan tokoh proklamator Tunisia yang meminta dukungan Sukarno untuk kemerdekaan negaranya.
Kiprah Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Tunisia sampai membekas di mata rakyat di sana. Mereka sangat mencintai dan menghormati sosok Bung Karno. Bahkan Presiden pertama Indonesia ini sampai diberi gelar Pahlawan Tunisia.
"Itu diberikan saat Bung Karno menghadiri undangan dari Presiden Habib Bourgaiba tahun 1960. Dan itu disebut-sebut dalam sejarah, kunjungan Bung Karno paling bersejarah. Karena waktu itu, Bung Karno disambut oleh 100 ribu orang Tunisi."