Kenali 7 Tanda Gangguan Kepribadian, Salah Satunya Mood Swing

Gangguan kepribadian merupakan penyakit mental, di mana penderitanya memiliki pikiran dan tingkah laku yang berbeda daripada manusia normal. Kasus gangguan kepribadian di Indonesia mencapai tiga per lima dari 1.000 penduduk Indonesia.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 26 Jul 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 12:00 WIB
Gangguan Kepribadian Ganda, Bisakah Disembuhkan? (minerva studio/shutterstock)
Gangguan Kepribadian Ganda, Bisakah Disembuhkan? (minerva studio/shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan kepribadian merupakan penyakit mental, di mana penderitanya memiliki pikiran dan tingkah laku yang berbeda daripada manusia normal. Yuk, kenali berbagai gangguan kepribadian serta tanda-tandanya!

Gangguan kepribadian bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan berinteraksi sosial hingga beraktivitas, seperti bekerja atau bersekolah. Pada 2022, data World Health Organization (WHO) menunjukkan prevelensi gangguan kepribadian mencapai 45 juta di seluruh dunia.

Bahkan, Indonesia juga tak luput dari masalah ini. Kasus gangguan kepribadian di Indonesia mencapai tiga per lima dari 1.000 penduduk Indonesia. Mayoritas, penderita gangguan kepribadian di Indonesia berasal dari perkotaan dengan tingkat stress yang cenderung tinggi. 

Meski begitu, kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, hingga penting untuk mengenali tanda, penyebab, dan berbagai jenis gangguan kepribadian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanda Gangguan Kepribadian

Trik Ampuh Hadapi Stres dalam Pekerjaan
Berikut tiga cara realistis agar tidak stres dalam menghadapi pekerjaan sehingga tidak mengganggu kehidupan pribadi Anda. (Foto: iStockphoto)

Orang dengan gangguan kepribadian biasanya juga menunjukkan berbagai gejala, termasuk bertingkah tidak seperti biasanya, atau mereka menunjukkan kecemasan yang berlebihan. Semua tergantung dari jenis gangguan kepribadian yang dialami.

  • Bertingkah laku tidak seperti biasanya
  • Menjauh dari interaksi sosial serta mengurung diri
  • Sulit mengendalikan pikiran
  • Memiliki prasangka buruk yang besar
  • Kepercayaan diri yang rendah 
  • Rasa cemas yang berlebihan
  • Memiliki emosional yang berlebihan, dramatis, serta mood swing

 


Penyebab Gangguan Kepribadian

Gangguan Kepribadian Ganda, Fakta atau Fiksi? (Pathdoc/shutterstock)
Gangguan Kepribadian Ganda, Fakta atau Fiksi? (Pathdoc/shutterstock)

Terdapat dua indikasi yang membuat seseorang mengalami gangguan kepribadian, yaitu gen dan lingkungan sekitar. Selain itu, ada juga faktor yang dapat meningkatkan gangguan kepribadian, termasuk:

  • Kondisi keluarga yang kurang harmonis
  • Adanya perasaan terabaikan sejak kecil
  • Mendapat pelecehan sedari kecil baik secara fisik maupun verbal
  • Kesulitan finansial di tengah keluarga
  • Hidup di kota dengan mobilitas tinggi yang mengarah pada tingkat stress yang tinggi pula

 


Berbagi Jenis Gangguan Kepribadian

Bunuh Diri Bisa Disebabkan Oleh Gangguan Kepribadian
Ilustrasi Gangguan Kepribadian Credit: freepik.com

1. Paranoid

Paranoid membuat penderitanya selalu merasa curiga terhadap lingkungan sekitar, termasuk memberikan penilaian buruk terhadap orang lain. Para penderita paranoid mungkin akan menganggap semua orang berusaha memanfaatkannya.

2. Skizoid

Skizoid membuat para penderita sulit mengekspresikan emosinya dan tidak menunjukkan reaksi apapun di segala situasi. Mereka juga tidak memiliki keinginan untuk menjalani hobi serta ambisi yang dimiliki.

Banyak orang menganggap penderita skizoid sebagai pribadi yang “dingin” dan tidak ramah. 

3. Skizotipal 

Tanda jika seseorang mengidap gangguan kepribadian yang satu ini adalah mereka memiliki keyakinan bisa membaca pikiran orang lain. Penderita skizotipal memiliki kecurigaan yang besar terhadap orang lain serta tidak memiliki ketertarikan untuk merespon pembicaraan orang lain.

Kondisi ini membuat penderita skizotipal menjauh dari interaksi yang bisa membuat mereka cemas.

4. Antisosial

Penderita gangguan ini mampu memperlakukan orang lain dengan sangat buruk untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka juga tidak peduli dengan akibat yang ditimbulkan.

Perasaan marah, sembrono, kasar, dan ilegal menjadi karakteristik utama penderita ini.

5. Ambang

Gangguan kepribadian yang satu ini membuat penderitanya memiliki emosional yang cepat berubah dan cenderung impulsif. Perilaku impulsif ini misalnya menyetir ugal-ugalan di jalan, orientasi seks yang mengerikan, penggunaan narkoba dan miras.

 

Ilustrasi selfie, narsistik
Ilustrasi selfie, narsistik. (Photo by Mateus Campos Felipe on Unsplash)  

6. Histrionik

Histrionik merupakan gangguan kepribadian yang membuat penderitanya memiliki keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Mereka kerap mencemaskan penampilan serta perilaku mereka.

Kondisi ini membuat mereka emosi dan berbicara dengan tidak terkontrol.

7. Narsis

Gangguan jenis ini memiliki kecenderungan untuk selalu terlihat baik di depan orang lain. Penderita ini biasanya sering berpura-pura menjadi orang yang bukan dirinya dan memiliki kecenderungan untuk pamer.

Jika “terlihat baik” tidak mampu memberikan efek yang membuat mereka bahagia maka bisa mempengaruhi emosi serta depresi.

8. Menghindar

Orang dengan gangguan kepribadian tipe ini memiliki ketakutan yang besar terhadap penolakan dan penilaian buruk dari orang sekitar sehingga lebih baik menghindar dari interaksi sosial.

9. Obsesif-Kompulsif

Karakteristik utama gangguan ini yaitu memiliki keinginan dalam kontrol penuh aktivitas orang lain. Akibat buruk yang ditimbulkan yaitu kurang santai dan berperilaku ekstrim karena detail selalu menjadi hal utama.

10. Dependen

Dependen merupakan salah satu gangguan kepribadian dengan ciri-ciri penderita yang bisa terlalu manja dan bergantung terhadap seseorang yang ia cintai. Mereka akan merasa takut yang luar biasa apabila kehilangan orang tersebut.

Hal ini berakibat pada tidak tertariknya melakukan aktivitas serta tidak percaya diri.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya