Liputan6.com, Bandung - Dinas Kehutanan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat menerapkan teknologi i-tree hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan United State Forest Services International Program (USFS - IP) untuk melindungi kawasan hutan.
Proyek bertajuk 'Urban Forest i-tree Research Project' mendata vegetasi satu kawasan hutan dapat diidentifikasi keadaannya secara digital sehingga memudahkan para pemegang kebijakan membuat keputusan.
Baca Juga
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Adrian Pancapana, teknologi i-tree bisa diterapkan untuk menjaga hutan di Jawa Barat.
Advertisement
"Ini harus kita dukung, karena bisa menjadi fondasi bagi kita untuk melakukan pendekatan penghitungan nilai tinggi dari hutan dengan potensi nilai ekonomi dari karbon," ujar Dodit dalam siaran persnya, Bandung, 28 Juli 2023.
Dodit mengatakan adanya teknologi ini, rimbawan atau penjaga hutan tidak bisa lagi hidup dari hasil penebangan pohon yang seharusnya dilestarikan.
Sebagai gantinya, mereka dapat hidup dari potensi lain yang belum tergali dari hutan yang nilainya lebih tinggi.
"Rimbawan itu tidak bisa lagi mengandalkan dari penebangan pohon yang seharusnya dilestarikan. Dengan hasil penelitian ini kita bisa mendapat gambaran hasil hutan yang lain seperti carbon trading yang bisa dimanfaatkan," jelas Dodit.
Sementara itu Ketua Peneiliti IPB DR. Kaswanto menjelaskan, teknologi i-tree bisa memastikan dengan tepat secara digital data tentang potensi hutan secara menyeluruh, dari mulai jenis dan usia pohon, oksigen yang dihasilkan, hingga serapan karbon oleh hutan.
Dari penelitian di tiga hutan kota di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Juanda, Taman Hutan Maluku, dan taman Hutan Babakan Siliwangi, i - tree terbukti dapat mengetahui potensi hutan.
"Dari mulai jenis pohon, baik yang eksotik maupun endemik, potensi berapa oksigen yang dihasilkan dan berapa besar serapan karbon yang bisa diserap," kata Kaswanto.
Kaswanto menerangkan dari gambaran tersebut, para pemangku kebijakan di masa depan bisa dengan jelas mengelola dan memanfaatkan hutan kota, tidak hanya untuk kepentingan pelestarian lingkungan, tetapi juga untuk ekonomi.
"Dari hasil penelitian yang kita lakukan, akhirnya kita menyampaikan lima rekomendasi yaitu, pendataan, penggunaan teknologi digital untuk database, penguatan kapasitas komunitas, pemantauan secara realtime dan sistem yang berkelanjutan," terang Kaswanto.
Berdasarkan data Perusahaan Hutan Indonesia (Perhutani), kawasan hutan yang dikelola Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten di Jawa Barat seluas 602.532,20 Ha atau 17,03 persen dari luas provinsi, sedangkan di Provinsi banten seluas 78.487,65 Ha atau 8,12 persen dari luas provinsi.