Ekspor Tepung Kelapa Sulut Merambah 30 Negara, Begini Kisahnya

“Tepung kelapa yang diekspor ke 30 negara sebanyak 5.737 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 7,78 juta dolar Amerika Serikat,” ujarnya.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 30 Jul 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2023, 23:00 WIB
Neraca Perdagangan RI
Aktivitas bongkar muat peti kemas.

Liputan6.com, Manado - Tepung kelapa masih menjadi produk unggulan dari Sulut untuk pasar mancanegara. Tercatat di 5 bulan pertama tahun 2023, ekspor tepung kelapa merambah 30 negara.

"Sejak Januari hingga Mei 2023 pengekspor asal Sulut telah memenuhi permintaan akan tepung kelapa dari 30 negara," ungkap Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Darwin Muksin, Sabtu (29/7/2023).

Darwin mengatakan, 30 negara tersebut yakni Argentina, Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, China, Georgia, Hongkong, Inggris, Irlandia, Israel, Italia, Jerman, Latvia, Libya, Lithuania, Maroko, Mesir, Perancis, Polandia, Portugal, Qatar, Rusia, Slandia Baru, Slovenia, Spanyol Turki, Uni Emirat Arab, Uruguay dan Yordania.

“Tepung kelapa yang diekspor ke 30 negara sebanyak 5.737 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 7,78 juta dolar Amerika Serikat,” ujarnya.

Dia mengatakan harus diakui tepung kelapa merupakan produk unggulan yang mendominasi kegiatan ekspor di Sulut. Produk ini paling banyak diminati oleh pasar dunia.

Sehingga, pemerintah berharap pengekspor Sulut memanfaatkan peluang ini dengan baik, serta menjaga kualitas dan kuantitas produk.

“Disperindag akan ikut membantu promosi produk unggulan Sulut baik secara nasional maupun internasional. Kita berharap melalui produk turunan kelapa ini, akan mampu meningkatkan devisa bagi negara, dan pertumbuhan ekonomi secara merata di Sulut," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya