Liputan6.com, Makassar - Wakil Kepala Satgas Pencegahan Korupsi Polri, Novel Baswedan menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bersungguh-sungguh untuk mengejar dan menangkap Harun Masiku. Itulah alasan mengapa sampai detik ini Harun Masiku masih buron.
"Kasusnya Harun Masiku ini, saya melihat sejak awal penanganannya dilakukan tidak bersungguh-sungguh, contohnya ketika dilakukan penangkapan waktu itu kan, tidak didukung juga penangkapan dengan benar sehingga Harun Masiku kabur," kata Novel Baswedan di Makassar, Kamis (10/8/2023).
Baca Juga
Mantan penyidik senior KPK itu bahkan menyebut bahwa dalam pengejaran Harun Masiku, KPK bahkan tidak pernah sama sekali melibatkan Polri. Padahal jika melibatkan Polri, Harun Masiku bisa ditangkap dengan mudah.
Advertisement
"Setahu saya KPK itu memang ada DPO tapi tidak pernah menggandeng Polri," sebutnya.
Menurut Novel Baswedan, kasus suap yang melibatkan Harun Masiku adalah perkara kecil. Hanya saja ada dugaan keterlibatan petinggi partai di balik kasus tersebut.
"Hingga 3 tahun setengah tidak tertangkap, logikanya kasusnya kecil, kenapa kecil nilai suapnya bukan besar. Bahkan penerima suap itu ancaman hukumannya bukan 20 tahun atau seumur hidup hanya enam tahun. Sedangkan Harun Masiku itu ancaman hukumannya hanya lima tahun," jelasnya.
"Saya menyakini begitu, karena fakta persidangan disebutkan ada petinggi partai politik yang terlibat," imbuhnya.
Novel pun menilai adanya penurunan kinerja pada lembaga antirasuah itu selama dipimpin oleh Firli Bahuri. Ia pun berharap KPK mau bersungguh-sungguh untuk mengejar dan menangkap Harun Masiku.
"Terlepas apa pun pimpinan KPK harus bekerja benar dan saya menyampaikan itu karena saya banyak mengetahui praktek praktek korupsi yang dilakukan pimpinan KPK. Makanya, peran serta masyarakat sebagai warga negara boleh dong mengkritisi jangan sampai dibiarin. Dan jangan sampai dibiarin maka akan begitu terus," dia memungkasi.
Simak juga video pilihan berikut ini: