Masyarakat Adat di Banyumas Gelar Ritual Tahunan Jamasan Jimat Kalisalak

Masyarakat adat Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar ritual adat 'Jamasan Jimat Kalisalak' di Langgar Jimat Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen pada Jumat (29/9/2023)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 02 Okt 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 11:00 WIB
Ritual tahunan jamasan jimat Kalisalak, Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Ritual tahunan jamasan jimat Kalisalak, Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Liputan6.com, Banyumas - Masyarakat adat Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar ritual adat 'Jamasan Jimat Kalisalak' di Langgar Jimat Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen pada Jumat (29/9/2023).

Jimat atau pusaka yang tersimpan di Langgar Jimat ini diyakini sebagai benda-benda peninggalan Sunan Amangkurat I, Raja Mataram yang bertahta pada tahun 1646-1677.

Jamasan Jimat Kalisalak kali ini dihadiri oleh PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputra.

Kepala Desa Kalisalak Ilham Triono mengatakan selain sebagai ritual adat, acara ini bertujuan melestarikan budaya nenek moyang yang telah ada ratusan tahun lalu.

"Mengingat Kalisalak juga ditunjuk sebagai desa wisata dan desa adat, maka kami berupaya merealisasikan warisan leluhur yang sekaligus mampu menyerap pengunjung," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Berharap Mendunia

Ritual tahunan jamasan jimat Kalisalak, Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Ritual tahunan jamasan jimat Kalisalak, Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Pj Bupati Banyumas Hanung dalam sambutannya mengapresiasi dengan terselanggaranya acara warisan nenek moyang ini. Ia berharap festival budaya jamasan jimat  tidak hanya dikenal hanya di Kabupaten Banyumas namun bisa mendunia seperti Dieng Culture Festival.

"Ayo perangkat desa belajar ke Dieng. Semula Dieng Culture Festival hanya lingkup kecil saja namun bisa mendunia akhirnya," ucapnya.

Ia sangat berharap nantinya festival budaya semacam ini dapat dilakukan setiap tahun dengan konsep yang semakin meriah

"Tahun depan lebih ramai. Nanti didorong melalui sosial media sehingga dapat menghadirkan wisatawan yang lebih banyak lagi," katanya.

Ia membayangkan nantinya Desa Kalisalak mampu menyajikan cerita di balik sejarah pusaka yang ada sehingga akan memiliki nilai jual spiritual dan budaya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya