Liputan6.com, Purwakarta - Sate Maranggi, merupakan salah satu kuliner khas Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang melegenda. Saking melegendanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun menetapkan kuliner khas ini sebagai salah satu warisan budaya tak benda di Indonesia.
Mungin tak banyak yang tahu jika Sate Maranggi khas daerah ini, namanya telah tersohor hingga ke luar daerah bahkan ke beberapa negara. Seperti apa sih ceritanya, hingga kuliner berbahan dasar daging sapi atau domba yang dipotong kecil-kecil lalu ditusuk dan diberi bumbu racikan, kemudian dipanggang di atas bara api itu bisa sampai go internasional?
Liputan6.com, mencoba menarik waktu sepuluh tahun ke belakang. Ya, saat itu Sate Maranggi mungkin bisa dikatakan belum menjadi sajian kuliner khas yang dikenal masyarakat secara luas seperti sekarang ini. Bahkan, ‎kala itu sebagian besar masyarakat belum tahu apa itu Sate Maranggi Purwakarta dan bagaimana bentuk penyajian kuliner ini.
Advertisement
Baca Juga
Bisa dibilang, kala itu popularitas Sate Maranggi khas Purwakarta masih kurang menggema, lantaran minimnya upaya pemerintah setempat untuk memperkenalkan kuliner khas tersebut. Wajar saja, sat itu gaungnya masih belum terlalu terdengar menggema di tataran nasional maupun secara global.
Namun, perubahan itu terjadi saat Dedi Mulyadi menjabat Bupati Purwakarta. Di zamannya, perubahan yang cukup besar terjadi pada brand Sate Maranggi tersebut.
Saat Dedi Mulyadi menjabat, Sate Maranggi menjadi salah satu alat diplomasi politik yang dilakukannya. Setiap dia pergi kemana dan bertemu siapa pun, dirinya selalu berbicara soal citarasa sate maranggi khas Kabupaten Purwakarta. Bahkan, Sate Maranggi Purwakarta pernah menjadi sajian spesial di acara kenegaraan kala itu.
Sejak saat itulah, popularitas Sate Maranggi pun terus meningkat. Apalagi, pemerintahan saat Dedi Mulyadi menjabat terus melakukan sejumlah terobosan guna menumbuhkan gaung Sate Maranggi melalui berbagai event. Sehingga, saat itu terjadi perubahan yang cukup besar terhadap brand Sate Maranggi.
Publik tak bisa menutup mata, jika Kabupaten Purwakarta sudah berkembang begitu pesat dengan segala plus dan minusnya sejak zaman kepemimpinan Dedi Mulyadi. Bahkan, pria nyentrik yang khas dengan iket kepalanya itu dianggap berhasil mengubah sate maranggi menjadi kuliner khas yang cukup dipertaruhkan di kancah nasional maupun internasional.
Sejak memimpin Purwakarta, Dedi Mulyadi memang berkomitmen untuk terus mengembangkan apapun produk khas dari daerah ini tak terkecuali Sate Maranggi. Tujuannya, agar kuliner khas wilayah ini mendapat pengakuan dunia internasional sebagai warisan kekayaan masyarakatnya.
Dulu, Dedi Mulyadi juga sempat bermimpi dan tentunya mimpi masyarakat Purwakarta juga. Dia ingin menjadikan Sate Maranggi sebagai salah satu kuliner dunia yang ada di setiap menu sajian hotel dan restauran. Seperti halnya, steak dari Amerika dan Australia, atau Wagyu dari Jepang.
Â