Nama Dicatut Jadi Pembina Sayap Partai Golkar, Asosiasi Camat Purwakarta Meradang

Asosiasi Camat di Kabupaten Purwakarta, mendatangi kantor Bawaslu setempat guna menegaskan netralitas mereka dalam dalam Pemilu

oleh Asep Mulyana diperbarui 14 Okt 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2023, 17:00 WIB
Namanya Dicatut Jadi Pembina Sayap Partai Golkar, Asosiasi Camat Purwakarta Meradang
Seluruh camat di Kabupaten Purwakarta, saat mendatangi kantor Bawaslu setempat. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Purwakarta - Asosiasi Camat (Asmat) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat, Jumat (13/10/2023) sore. Kedatangan mereka untuk menggelar aksi solidaritas, buntut dari adanya pelaporan salah satu pihak yang meragukan soal netralitas para camat.

Juru Bicara Asmat Purwakarta, Helmi Setiawan menuturkan, kedatangan mereka ke kantor Bawaslu ini bentuk solidaritas terkait pemanggilan Ketua Asmat Rustaman Arifin yang beberapa waktu lalu dimintai klarifikasi terkait tuduhan tidak netral mereka karena diduga masuk sebagai pengurus organisasi sayap Partai Golkar, Al Hidayah.

"Kami pastikan, seluruh camat tidak ikut terlibat dalam politik praktis salah satu parpol," ujar Helmi di kantor Bawaslu Kabupaten Purwakarta.

Menurut Helmi, seluruh camat di Kabupaten Purwakarta mulanya hanya mengetahui Al Hidayah sebagai wadah pengajian biasa. Namun, mereka heran karena tiba-tiba nama para camat dan istrinya justru dicatut sebagai pembina dan penasehat organisasi sayap partai tersebut.

"Jadi berdasarkan SK, itu nama jabatan dibuat oleh tingkat (Golkar) kabupaten bukan dari kecamatan. Artinya siapapun yang jadi camat akan ditulis jadi pembina. Sebagai contoh saya Camat Kiarapedes disebutkan Pembina Al Hidayah, kemudian penasihatnya Ketua TP PKK kecamatan masing-masing," ujarnya.

Dalam hal ini, dirinya juga meminta penjelasan dari DPD Golkar Purwakarta dan pengurus Al Hidayah mengapa sampai muncul SK yang mencatut nama para camat dan istri ini. Padahal, secara aturan sudah jelas ASN itu harus netral.

"Kami menegaskan seluruh camat di Purwakarta kompak, solid, netral. Karena SK itu sudah beredar dan muncul di media maka kami minta Al Hidayah mencabut dan mengganti nama lain karena kami tidak mau terlibat dalam politik praktis," tegas dia seraya membacakan pernyataan sikap yang ditandatangani 17 camat itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Kompak Jaga Netralitas

Dalam kesempatan itu, seluruh camat se-Purwakarta yang hadir pun kompak mendeklarasikan akan selalu menjaga netralitas selama pemilu. Pihaknya memastikan tidak akan terlibat dalam organisasi sayap partai manapun termasuk dalam kepengurusan Al Hidayah.

Ditempat sama, Komisioner Bawaslu Purwakarta Budi Hidayat membenarkan pihaknya telah mengklarifikasi Camat Babakan Cikao yang juga Ketua Asmat Purwakarta Rustaman Arifin terkait laporan salah satu pihak soal netralitas.

"Hari ini sudah kami klarifikasi laporan tersebut. Kesimpulannya, kami masih akan mendalami seluruh keterangan pelapor dan terlapor. Karena hanya baru ada beberapa pihak saja yang kami klarifikasi," ujarnya.

Dia menegaskan, Bawaslu Purwakarta berencana melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap para pengurus Al Hidayah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

"Semua pihak akan kita panggil, termasuk para ketua Al Hidayah di kecamatan dan kabupaten. Kita agendakan untuk undang mereka pekan depan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya