Silent Treatment, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Seseorang sengaja menghentikan komunikasi dengan orang lain sebagai bentuk ekspresi ketidaksetujuan, amarah, atau kekecewaan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 19 Okt 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi marah, silent treatment
Ilustrasi marah, silent treatment. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Silent treatment atau perlakuan diam, adalah teknik komunikasi pasif-agresif di mana seseorang memilih untuk tidak berbicara atau berinteraksi dengan orang lain sebagai cara untuk menghukum atau mengesankan rasa ketidakpuasan mereka. 

Dirangkum dari berbagai sumber, silent treatment adalah bentuk manipulasi emosional. Seseorang sengaja menghentikan komunikasi dengan orang lain sebagai bentuk ekspresi ketidaksetujuan, amarah, atau kekecewaan. 

Ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan pribadi, keluarga, atau bahkan lingkungan kerja. Silent treatment biasanya menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan dalam interaksi sosial, dan dapat merusak hubungan.

Silent treatment seringkali menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan. Orang yang memberikan perlakuan diam memiliki kendali atas komunikasi, sementara orang yang menerima perlakuan ini merasa tidak berdaya dan frustrasi.

Silent treatment menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan emosional di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas, marah, dan merasa tidak dihargai. 

Penggunaan berulang silent treatment dalam hubungan sosial dapat merusak dinamika hubungan. Ini dapat mengakibatkan jarak emosional dan menghambat komunikasi yang sehat. 

Cara Menghadapi

Cara Menghadapi Orang yang Menggunakan Silent Treatment:

Refleksikan Diri

Pertama-tama, luangkan waktu untuk merenungkan apakah Anda memiliki peran dalam terjadinya silent treatment. 

Cobalah untuk memahami apakah ada sesuatu yang telah Anda lakukan yang mungkin telah memicu reaksi ini.

Mengomunikasikan Perasaan Anda

Cobalah untuk mengajak bicara dengan orang yang memberikan silent treatment dengan tenang dan terbuka. 

Ekspresikan perasaan Anda, tanyakan apa yang salah, dan minta klarifikasi. Hindari bersikap menyerang atau defensif.

Batas yang Jelas

Jika orang tersebut terus menerus menggunakan silent treatment, tentukan batasan yang jelas tentang bagaimana Anda ingin diperlakukan. 

Jelaskan bahwa Anda ingin berkomunikasi dengan cara yang sehat dan saling mendukung.

Beri Waktu

Terkadang, orang perlu waktu untuk merenung atau meredakan emosi mereka. Jika itu yang mereka butuhkan, berikan ruang untuk itu, tetapi tetap jaga komunikasi tetap terbuka.

 

Cari Dukungan

Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental jika Anda merasa kesulitan menghadapi silent treatment. Mereka dapat memberikan dukungan dan perspektif yang berharga.

Evaluasi Hubungan Anda

Jika silent treatment menjadi pola yang merusak hubungan Anda secara terus-menerus, pertimbangkan untuk mengevaluasi apakah hubungan ini sehat dan memenuhi kebutuhan Anda.

Konseling

Jika silent treatment menjadi masalah yang serius dalam hubungan Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang dapat membantu Anda dan pasangan Anda berkomunikasi dengan lebih efektif.

Menghadapi silent treatment bisa sulit, tetapi penting untuk mencari cara yang sehat untuk berkomunikasi dengan orang yang menggunakan taktik ini. 

Dengan komunikasi terbuka dan pengertian, Anda dapat mengatasi masalah ini dan membangun hubungan yang lebih kuat.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya