Liputan6.com, Palangka Raya - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Tengah mengalami peningkatan 15 persen pada bulan November 2023. Sementara untuk penderita di Palangka Raya berusia remaja dan dewasa.
"Naik sekitar 15 persen dari bulan Oktober untuk kasus DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalteng, Suyuti Syamsul, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga
Suyuti menjelaskan, peningkatan kasus DBD dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kebersihan. Ia mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan dan mengantisipasi agar nyamuk tidak berkembang biak.
Advertisement
"Jangan mengandalkan fogging karena hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak mematikan jentik," ujar Suyuti.
Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Ady Fraditha mengatakan jumlah pasien DBD rawat inap per 1-12 November sebanyak 12 kasus. Terjadi peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sebelumnya.
"Kenaikan kasus dipengaruhi oleh peralihan musim dari kemarau ke hujan yang berisiko meningkatkan DBD," jelas Ady saat diwawancarai Rabu, (15/11/2023).
Untuk mencegah lonjakan kasus DBD, Ady mengingatkan untuk menjaga kebersihan dan menggunakan anti nyamuk pada anak-anak. Kemudian jika menunjukkan gejala DBD seperti demam tinggi dan bintik merah segera dibawa ke puskesmas.
"Jangan sampai terjadi muntah darah karena itu sangat berbahaya. Segera lakukan pengobatan jika sudah muncul gejala," imbau Ady.
Di kesempatan yang sama, Ady menegaskan RSUD Dorys Sylvanus siap menangani lonjakan kasus. Dia juga memastikan dokter spesialis dan fasilitas yang memadai.
"Kehendak kita jangan sampai terjadi lonjakan kasus malah sebaliknya karena DBD bisa dicegah," ujar Ady.