Liputan6.com, Manggarai Barat - Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan penemuan seekor anak babi yang terlahir mirip manusia. Hanya saja, anak babi mirip manusia itu hanya bertahan lima menit lalu mati.
Peristiwa langka itu terjadi di kampung Ndehek, Desa Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat NTT.
Menanggapi fenomena itu, akademisi Prodi Kesehatan Hewan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang Andrijanto mengatakan, kelainan kelahiran pada babi merupakan hal yang biasa terjadi.
Advertisement
Salah satu penyebabnya diakibatkan penyakit saat bunting atau juga akibat kelainan kongenital atau bawaan akibat efek nutrisi atau pakan yang diberikan.
"Efek yang sering terjadi yaitu, hernia umbilicus seperti pada babi yang terjadi di Manggarai Barat," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (22/11/2023).
Menurut Andrijanto, penyakit atau akibat kelainan kongenital atau bawaan juga pengaruh nutrisi dan kuman penyakit sangat berpengaruh besar pada kelainan kelahiran pada induk babi.
"Jadi mungkin aneh tetapi ini sering terjadi kelainan kelahiran pada babi," tandasnya.
Ritual Penguburan
Kepala Desa Sepang, Titus Tarting mengungkapkan, babi tersebut milik Saverinus Sihardi Magung, lahir pada 17 November 2023 sekitar pukul 16.00 Wita.
"Anak babi itu lahir bersama sembilan ekor anak babi lainnya yang berwarna hitam," ungkapnya.
Anak babi yang mengalami kelainan itu keluar pada urutan ketujuh dari rahim induknya. Titus telah melaporkan kejadian tersebut kepada Camat Boleng.
"Jumlah babi yang lahir sebanyak 10 ekor dan babi yang kelainan tersebut anak babi yang ketujuh. Tapi umur dari babi yang kelainan tersebut hidup kurang lebih lima menit saja," ungkap Titus, Selasa (21/11/2023).
Ia mengatakan, anak babi itu telah dikuburkan oleh warga dan pemiliknya.
Warga bahkan mengadakan ritual adat Manggarai untuk menguburkan anak babi tersebut.
"Ada acara adatnya saat dikuburkan," tandas Titus.
Advertisement