Perkuat Posisi, BUMA Mulai Penawaran Awal Obligasi Rupiah Pertama

Penawaran perdana BUMA di pasar obligasi Indonesia ini juga bertujuan memperkuat kredibilitasnya sebagai perusahaan jasa pertambangan terkemuka di Indonesia dan Australia.

oleh Tim Regional diperbarui 07 Des 2023, 20:39 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 23:24 WIB
PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk. akan menerbitkan Obligasi I BUMA Tahun 2023. (Liputan6.com/ ist)
PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk. akan menerbitkan Obligasi I BUMA Tahun 2023. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk. untuk pertama kalinya akan menawarkan Obligasi I BUMA Tahun 2023 senilai maksimal Rp1,5 triliun. Masa Penawaran Awal dimulai pada hari Senin, 4 Desember 2023 dan berakhir pada hari Jumat, 8 Desember 2023.

Langkah strategis ini menjadi tonggak bersejarah bagi BUMA seiring dengan peringatan HUT BUMA yang ke-25. Penawaran perdana BUMA di pasar obligasi Indonesia ini juga bertujuan memperkuat kredibilitasnya sebagai perusahaan jasa pertambangan terkemuka di Indonesia dan Australia.

Presiden Direktur BUMA, Indra Kanoena mengatakan penawaran pmum obligasi I BUMA 2023 mencerminkan komitmen untuk terus memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Penerbitan obligasi ini diharapkan akan memperkuat kepercayaan investor domestik untuk mendukung industri pertambangan yang berkelanjutan," katanya.

Dana yang terhimpun dari penjualan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan BUMA, termasuk peningkatan modal untuk pengembangan bisnis serta penguatan strategi efisiensi operasional yang berkelanjutan.

Penawaran Umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 terdiri dari tiga seri, yakni seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, seri B dengan jangka waktu tiga tahun, dan seri C dengan jangka waktu lima tahun, terhitung sejak tanggal emisi.

"BUMA telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi," jelasnya.

Direktur BUMA, Silfanny Bahar menyampaikan pihaknya memiliki catatan keuangan yang andal dalam mengelola arus kas perusahaan.

"Fokus kami ke depan adalah untuk terus meningkatkan arus kas dari klien-klien di Indonesia dan Australia, mengelola biaya dengan memanfaatkan teknologi inovatif, serta melakukan ekspansi bisnis sesuai dengan strategi yang telah kami tetapkan," katanya.

Menurutnya BUMA memiliki order book yang kuat, mencakup kemitraan jangka panjang dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan tambang terkemuka di berbagai lokasi, komoditas, dan disiplin tambang di Indonesia dan Australia.

Dengan komitmen yang kuat terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2050, BUMA telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan Delta Dunia Group.

"Delta Dunia Group mencatat peningkatan skor ESG Risk Rating dari 42,4 pada tahun 2022 menjadi 32,7 pada bulan Juli 2023, menandai peningkatan sebesar 10 poin," sebutnya.

Kinerja BUMA selama sembilan bulan di tahun 2023 telah mencetak rekor pendapatan sebesar USD1,363 miliar dengan EBITDA USD308 juta, menghasilkan keuntungan bersih sebesar USD30 juta.

Prestasi ini mencerminkan pengelolaan keuangan perusahaan yang sangat baik dan pertumbuhan yang pesat. Pada periode yang sama, BUMA menunjukkan kapasitas arus kas yang tangguh, di mana arus kas operasional perusahaan melonjak menjadi USD237 juta.

Dengan EBITDA yang terus meningkat dan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang meningkat menjadi 1,85x, BUMA siap mempertahankan metrik kredit yang kuat.

"Penawaran Umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 memperluas diversifikasi strategi pembiayaan kami," ia menambahkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya