Liputan6.com, Flores - Pemukiman warga beberapa desa di kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), dipenuhi abu vulkanik usai Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi, Jumat, 23 Desember 2023 pukul 07.13 Wita.
Selain pemukiman, tanaman para petani pun ditutup abu vulkanik yang keluar dari gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca Juga
Ketua Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef, mengimbau warga agar selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Advertisement
"Selalu pakai masker dan tidak beraktivitas dekat gunung dengan radius 2 kilo meter," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu 24 Desember 2024.
Menurut dia, hingga Minggu 24 Desember, abu vulkanik dari gunung Lewotobi Laki-laki mulai berkurang.
Meski demikian, Petrus Manuk (45), warga Desa Hokeng Jaya, mengaku cemas dengan aktivitas gunung berapi kembar yang erupsi pasca-naik status menjadi waspada.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Waspada Gas Beracun
Kejadian ini pernah ia alami pada tahun 2003. Petrus mengaku suara dentuman 20 tahun lalu lebih besar dari erupsi yang terjadi pagi tadi, termasuk ketebalan abu belerang.
"Kami tetap waspada dan berjaga-jaga. Sudah kemas barang-barang, karena pasti ada erupsi susulan," katanya.
Andreas Koban, warga lainnya mengatakan pihaknya lebih berjaga-jaga saat tidur malam pasca muntahan belerang pertama. Sebab, potensi erupsi susulan bisa terjadi kapan saja.
"Kami selalu waspada, mau beraktivitas juga tidak tenang," tandasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Abdur Razak Jakra, mengimbau warga agar selalu memakai masker karena kepulan asap beracun yang diprediksi meningkat.
"Masyarakat senantiasa waspada. Juga ada peningkatan asap dari Gunung Lewotobi Perempuan, sehingga masyarakat sekitar wajib pakai masker saat beraktivitas di luar rumah karena sangat mempengaruhi saluran pernapasan," katanya.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Camat Wulanggitang dan Camat Ile Bura agar mengarahkan para kepala desa untuk selalu waspada terhadap peningkatan status gunung.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi untuk terus memberikan informasi terbaru tentang perkembangan statusnya.
Advertisement