Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi kembali erupsi pada Rabu siang (27/12/2023), pukul 12.05 WIB. Menurut informasi yang dikutip dari situs Magma ESDM, tinggi kolom letusan Gunung Marapi kali ini teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 4.391 meter di atas permukaan laut.Â
Baca Juga
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Wisatawan dan masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Masyarakat juga diminta menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi, agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Â
Masih Terus Erupsi
Sebelumnya, Gunung Marapi mengalami erupsi kembali pada Senin (25/12/2023), pukul 06.26 WIB. Berdasarkan laporan Magma ESDM, tinggi kolom letusan Gunung Marapi teramati sekitar 800 meter di atas puncak, atau sekitar 3.691 dari atas permukaan laut.Â
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis situs Magma ESDM.Â
Wisatawan dan masyarakat sekitar dilarang mendekati Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari puncak/kawah.
Bandara Sempat Ditutup
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sempat ditutup pada Jumat (22/12/2023) silam, imbas erupsi Marapi. Penutupan dilakukan akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan wilayah BIM terdampak abu vulkanik hari ini.
 "Iya dari hasil rapat bersama otoritas bandara dan pihak terkait BIM ditutup sementara, karena abu vulkanik membahayakan mesin pesawat," katanya, Jumat (22/12/2023).
Ia menyampaikan pemantauan abu vulkanik dilakukan dari pukul 15.00 WIB. Penutupan bandara ini termasuk untuk kedatangan keberangkatan pesawat.
"Kami memantau per jam, untuk sementara ditutup sampai pukul 22.00 WIB," jelasnya.
Pihaknya memantau menggunakan citra satelit, pola pergerakan angin. Angin berembus dari timut laut sampai utara.
"Kecepatan angin 18 kilo meter per jam," ujar Yudha.
Diketahui erupsi marapi terjadi sejak 3 Desember 2023, hingga hari ini erupsi atau letusan masih terjadi.
Â
Â
Advertisement