Liputan6.com, Jakarta - Camilan pastry menjadi camilan legendaris yang tak lekang waktu. Biasanya, pastry sangat cocok disajikan bersama minuman kopi maupun teh. Pastry berasal dari kata paste yang berarti campuran terigu, cairan dan lemak.
Nah, pastry sendiri terdiri dari tiga jenis berdasarkan metode pembuatannya yakni flaky pastry, short pastry, dan choux pastry. Untuk mengenal lebih jauh soal kudapan ini, cek yuk masing-masing jenisnya.
Tidak hanya Croissant yang viral dengan jenis baru seperti Cromboloni, kue pie dan sus juga termasuk ke dalam jenis pastry. Croissant sendiri masuk dalam jenis adonan flaky pastry yang dibuat dengan cara melapisi adonan lemak atau shortening sebagai korsvet yang dilipat ke dalam adonan. Melalui proses penggilingan 3 sampai 4 kali atau lebih, akan membentuk adonan pipih yang berlapis.
Advertisement
Baca Juga
Saat di-proofing atau diistirahatkan maupun ketika dipanggang, kandungan air pada butter/margarin pastry akan mendorong setiap lapisan untuk naik dan menghasilkan rongga. Adapun lemak akan membuat adonan menjadi ringan dan garing atau renyah.
Flake pastry sendiri terdiri dari tiga jenis yakni puff pastry yakni adonan tanpa ragi, contohnya adalah pisang bolen, cheese straw, zuppa soup, genji pie, dan lain-lain. Lalu ada pula danish pastry yang menggunakan ragi, salah satu contohnya adalah Fruit Danish yakni kue manis yang mengembang dengan isian vla dan buah di tengah.
Baik puff dan danish pastry banyak dijual dalam bentuk lembaran yang dibekukan. Jenis kuenya pun bisa dikreasikan dengan berbagai bentuk serta isian vla dan buah. Sementara jenis flaky pastry lainnya adalah Croissant dengan bentuk menyerupai bulan sabit.
Croissant pun kini berkembang dalam berbagai varian, termasuk yang kini tengah viral, Cromboloni. Kudapan ini merupakan perpaduan Croissant dan Bomboloni atau donat berisi vla. Di mana adonan akan digulung kemudian dibentuk bulan, setelah matang akan diberi vla dan taburan. Sebelumnya, ada pula Croffle yang juga perpaduan antara Croissant dan Waffle.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Sus dan Pie Juga Bagian dari Pastry
Namun selain flaky pastry yang dikenal renyah di luar namun lembut di dalam, ada pula lho jenis pastry lainnya yakni short pastry dan choux pastry.
Short pastry di sini adalah adonan yang dikenal mudah patah dan keras. Adapun jenis short pastry adalah kue pie yang terbagi dalam rasa asin seperti Quiche Lorraine, biasanya berbentuk oval dan pie buah, pie susu, pie brownies yang biasanya berbentuk bulat.
Terakhir adalah choux pastry atau di Indonesia kerap disebut kue sus. Jenis ini terdiri dari cream puff atau sus berbentuk bulat dengan isian vla yang manis maupun asin dan eclair, yang berbentuk lonjong dengan isian manis dan diberi glazing di atasnya.
Ketiga jenis pastry ini memiliki bahan dan metode pembuatan yang berbeda. Sehingga menghasilkan kue dengan rasa dan tekstur yang berbeda.
Namun, bahan yang umum pada ketiga jenis pastry ini adalah lemak berupa mentega atau margarin, tepung terigu protein tinggi dan protein rendah, telur, gula, garam. Untuk jenis flaky pastry membutuhkan tambahan berupa bread improver, shortening dan ragi.
Advertisement
Tips Pembuatan Pastry Anti Gagal
1. Untuk flake pastry pastikan adonan diuleni tiga perempat kalis karena adonan akan kalis saat proses penggilingan
2. Konsistensi adonan harus terjaga, jika adonan menggunakan mentega maka korsvet yang juga berupa lemak harus dari mentega agar seimbang. Begitu juga jika adonan menggunakan margarin maka korsvetnya juga dengan margarin
3. Adonan harus selalu dalam keadaan dingin atau suhu rendah. Jika ruangan untuk membuat adonan tidak menggunakan air conditioning (AC) maka adonan harus diistirahatkan di kulkas
4. Proses penggilingan harus dilakukan berkali-kali yakni 4 kali lipatan untuk puff pastry dan 3 kali untuk danish pastry dan Croissant. Perhatikan penekanan, jangan terlalu keras tetapi juga jangan kurang menekan
5. Berikan adonan waktu istirahat setelah penggilingan dengan penyimpanan di kulkas. Jangan lupa menutup adonan dalam plastik agar adonan tidak kering
6. Untuk danish dan croissant, berikan waktu proofing yang cukup sekitar 20 menit atau jika adonan sudah mengembang dua kali lipat dari awal dibentuk. Usahan suhu proofing hanya hangat-hangat kuku saja, tidak terlalu panas
7. Suhu awal saat pemanggangan harus tinggi yakni 220 derajat pada lima menit pertama. Setelahnya, turunkan suhu menjadi 180 derajat, api atas dan bawah selama 15 sampai 20 menit.
Â
Â