Bubbor Paddas, Sepiring Kebersamaan ala Masyarakat Melayu Sambas

Banyak yang mengira bubbor paddas adalah sajian bubur bercita rasa pedas. Padahal, paddas adalah perumpamaan masyarakat Suku Melayu Sambas yang berarti beragam sayuran dan rempah yang terdapat di dalam bubur.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Jan 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2024, 00:00 WIB
Bubbor Paddas
Menyantap bubbor paddas (kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Pontianak - Bubbor paddas merupakan kuliner Melayu Sambas yang tinggal di wilayah pesisir pantai utara Kalimantan Barat. Kuliner ini memadukan beragam sayuran dan rempah menjadi sajian yang menggugah selera.

Banyak yang mengira bubbor paddas adalah sajian bubur bercita rasa pedas. Padahal paddas adalah perumpamaan masyarakat Suku Melayu Sambas yang berarti beragam sayuran dan rempah yang terdapat di dalam bubur. Sementara rasa pedasnya berasal dari bumbu merica dan cabe merah yang tidak berlebihan.

Mengutip dari indonesiakaya.com, bubbor paddas awalnya berasal dari Suku Melayu dari wilayah Pontianak, Singkawang, dan sekitarnya. Saat itu, bubur ini hanya dimasak dan disajikan ketika ada acara kerajaan atau upacara adat yang bersifat sakral.

Perubahan terjadi saat stok bahan makanan di Sambas menipis karena terjadi perang. Akhirnya, bubbor paddas menjadi simbol semangat Bhinneka Tunggal Ika sekaligus menjadi cara berhemat yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

Bubbor paddas kemudian menjadi simbol kebersamaan bagi masyarakat Melayu Sambas. Semangat kebersamaan pada bubbor paddas dapat ditemukan di beberapa hal, seperti proses pembuatannya yang harus melibatkan banyak orang.

Masing-masing pembuat bubbor paddas memiliki tugas tersendiri, seperti menyangrai beras dan kelapa parut, memotong sayuran, meracik bumbu, menggoreng kacang tanah dan ikan teri, hingga membuat sambal hingga menghidangkannya. Hal ini juga dikenal dengan istilah simbirapian yang berarti memasak secara bersama-sama.

Selain itu, kebersamaan pada bubbor paddas juga tampak dari cara menikmatinya. Dianjurkan, untuk mengajak sanak keluarga sebanyak mungkin sebelum menikmati bubbor paddas. Hal itu merupakan simbol rasa syukur dan berbagi kelezatan.

Bahkan, simbol kebersamaan bubur ini juga bisa dilihat dari penggunaan berbagai jenis bumbunya. Hal ini menimbulkan selera dan rasa kebersamaan yang dikenal dengan sebutan same-same biak sambas, yakni sama-sama orang atau perantau Sambas.

Bubbor paddas juga menjadi simbol dari karakter Suku Melayu Sambas yang fleksibel di tanah rantau, seperti yang tergambar saat proses pembuatan bubbor paddas. Daun pakis sebagai bahan utama bisa diganti dengan sayuran lain.

Selain itu, ubi rambat bisa diganti dengan kentang. Untuk mereka yang alergi dengan udang, juga bisa menggantinya dengan daging sapi.

Uniknya, bubbor paddas berbeda dengan bubur pada umumnya yang dimasak hingga lembut. Bubbor paddas hanya dibuat dengan cara menumbuk beras sampai halus, lalu dioseng dan dicampur berbagai sayur-sayuran.

Adapun sayuran yang digunakan adalah kangkung, daun kesum, dan daun pakis. Bubbor paddas biasanya disajikan dengan ikan teri goreng lengkap dengan kacang tanah sebagai topping. Bubbor paddas bisa dengan mudah ditemukan di setiap sudut Kota Sambas.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya