'Tuk' Musikal, Persembahan Mahasiswa Teater ISI yang Penuh Makna

Latar belakang mengambil lakon Tuk menjadi layak dijadikan untuk pertunjukan yang ditonton oleh para penikmat teater.

oleh Aji Pamungkas diperbarui 30 Jan 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 21:40 WIB
Gregorius Asna Swaradhini, seorang mahasiswa ISI menjadi sutradara drama musikal yang mengangkat lakon 'Tuk' karya Bambang Widoyo SP. (Liputan6.com/ ist)
Gregorius Asna Swaradhini, seorang mahasiswa ISI menjadi sutradara drama musikal yang mengangkat lakon 'Tuk' karya Bambang Widoyo SP. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gregorius Asna Swaradhini, seorang mahasiswa ISI Yogyakarta menjadi sutradara drama musikal yang mengangkat lakon 'Tuk' karya Bambang Widoyo SP. Pementasan drama musikal Tuk sudah dilaksanakan pada 18 Januari 2024 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.

Lakon Tuk karya Bambang Widoyo SP diangkat karena Gregorius melihat pesan tentang bagaimana masyarakat kelas bawah hidup dengan cita citanya namun harus bertahan dengan realita hidup dibawah penindasan kaum pemilik modal.

Ia menceritakan latar belakang lakon Tuk dijadikan pertunjukan yang layak ditonton oleh para penikmat teater. Sebab, Gregorius memiliki keinginan memberikan penawaran bentuk baru, sebuah teater digarap dalam bentuk teater realis atau surealis.

Gregorius mengawali kecintaan terhadap drama dan musikal berhasil mempersembahkan pada penikmat teater menjadi berkelas.

"Menariknya, naskah nersebut juga menggunakan bahasa jawa sehingga semakin menarik daya tarik penonton karena masih minim pertunjukan drama musikal menggunakan bahasa jawa," kata Gregorius.

Drama musikal lakon Tuk berhasil mengkolaborasikan lagu dan instrumen musik Jawa menggunakan gamelan dengan musik modern.

"Drama musikal lakon Tuk dengan berbahasa jawa ini yang membedakan dengan drama musikal yang lain," katanya.

Kecintaan drama dan musikal Gregorius tak hanya soal omong belaka, Gregorius mengawali drama musikal Tuk dari karya Tugas Akhir jurusan Teater ISI Yogya.

Gregorius menceritakan proses kreatif dalam drama musikal ini, ia bekerjasama dengan mahasiswa yg menggambil fokus minat penata panggung, penata cahaya, dan keaktoran. mahasiswa dan juga alumni yg tidak hanya berasal dari jurusan teater untuk menjadi tim kreatif, mulai dari aktor juga tim artistik hingga tim musik.

Keterbukaan kerjasama yang diinsiasi oleh Gregorius dan tim membuat kekompakan yang menghasilkan kesuksesan di dalam pertunjukan. Proses pembuatan drama musikal Tuk didukung oleh teater tapak sebelas untuk menjadi aktor-aktor pendukung dalam pertunjukan.

"Di bidang keproduksian kami juga bekerjasama dan berkolaborasi bersama Ceritakami art production, Snooge studio, dan lteater tapak sebelas," jelasnya.

Dari akun Instagram Info Teater Jogja, para penikmat teater merasakan apresiasi dan kesan positif terhadap pementasan Drama Musikal TUK.

"Dari semua yang paling aku suka itu stagenya, dari lighting, terus setting. Alur cerita juga bagus karena drama musikal, dari dramanya bagus dan dari musikalnya oke. Bagus semua sih," ujar salah seorang penonton.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya