Kapal Rute Jakarta-Lombok Terbalik di Perairan Selayar, 24 Penumpang Hilang

13 penumpang ditemukan terdampar di tiga pulau berbeda di Kabupaten Selayar.

oleh Fauzan diperbarui 12 Mar 2024, 21:50 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2024, 21:50 WIB
Proses pencairan penumpang kapal terbalik di Selayar (Liputan6.com/Istimewa)
Proses pencairan penumpang kapal terbalik di Selayar (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Selayar - Kapal penangkap ikan KM Dewi Jaya 2 dilaporkan terbalik di sekitar 52 Nautical Mile dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (09/03/2024) dini hari. Kapal dengan rute Muara Baru - Lombok ini terbalik diduga karena cuaca buruk. 

Dari informasi yang diterima Luputan6.com, kapal penangkap ikan itu diketahui membawa ikan hasil tangkapan dan 37 penumpang. 13 di antaranya telah berhasil ditemukan, sementara 24 lainnya masih dilaporkan hilang. 

"Hingga saat ini dari 37 orang, telah ditemukan 11 orang selamat, 2 orang meninggal dunia dan 24 orang masih dalam pencarian oleh tim sar gabungan," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Maxianus Bekabel, Selasa (12/3/2024). 

13 penumpang kecelakaan kapal yang itu ditemukan terdampar di tiga pulau berbeda. Pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 06.00 WITA dua penumpang ditemukan di Pulau Jampea.

"Di Pulau Jampea, satu orang dilaporkan selama dan satu orang di laporkan meninggal dunia," sebut Maxianus. 

Di hari yang sama, 10 penumpang kembali berhasil ditemukan di Pulau Kayuadi pada pukul 11.00 WITA. 9 di antaranya berhasil ditemukan dalam keadaan selama dan satu lainnya ditemukan meninggal dunia. 

"Lalu tadi sore kembali ditemuka satu orang dalam keadaan selamat di Pulau Rajuni, Kabupaten Kepulauan Selayar," imbuhnya. 

Maxianus memastikan bahwa Basarnas Makassar terus berupaya mencari 24 korban lainnya yang dilaporkan masih hilang. Dalam upaya pencarian terhadap korban kapal terbalik, Basarnas mengerahkan Rigid Bouyancy Boat (RBB) menuju ke lokasi kejadian. 

"Saat ini tim rescue dari Pos Sar Selayar telah berkoordinasi dengan aparat setempat dan membentuk posko gabungan untuk percepatan informasi," tambah Mexianus.

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya