Terdampak Banjir dan Longsor, Ratusan Warga di Bitung Mengungsi di Gereja dan Sekolah

Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulut , memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Apr 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 11:00 WIB
Bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi di Kota Bitung akibat banjir dan longsor pada, Minggu (7/4/2024).
Bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi di Kota Bitung akibat banjir dan longsor pada, Minggu (7/4/2024).

Liputan6.com, Bitung - Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulut pada Minggu (7/4) pukul 01.00 Wita, mengakibatkan 43 kepala keluarga atau 162 warga memilih mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, pada Minggu (8/4/2024) pukul 13.04 Wita, tercatat para pengungsi berada di Gereja Lembah Yarden Mawali, Pasar Trasdisional Pintu Kota, Gereja GMIM Peitel Pintu Kota.

Selain itu juga di SDN Pintu Kota, Pondok Informasi Kelurahan Binuang, Balai Kecamatan Manembo Nembo dan ke rumah kerabat yang lebih aman.

“Peristiwa itu menyebabkan sekitar 1.496 kepala keluarga atau 2.130 jiwa warga terdampak dan dua orang di antaranya alami luka sedang,” ungkap Abdul Muhari.

Pendataan terkini, ada 1.496 unit rumah terendam setinggi 50 sampai 100 centimeter. Sebanyak 20 unit rumah alami rusak berat dan 11 unit rumah alami rusak sedang.

“Sementara itu tujuh akses jalan tertimbun longsor dan material pohon tumbang,” tuturnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung sejak kemarin masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring, mendirikan tenda posko dan pos lapangan serta melakukan pembersihan sisa material longsor.

Sejumlah unsur lain turut bahu membahu dengan memberikan bantuan berupa pangan dan non pangan bagi warga terdampak.

Guna mempercepat penanganan darurat bencana, Wali Kota Bitung telah menerbitkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Banjir Bandang, Banjir, Longsor dan Angin Kencang selama 14 hari, terhitung 7 sampai 21 April 2024.

“Sehubungan telah ditetapkannya Status Tanggap Darurat tersebut, BNPB akan mendorong bantuan operasional berupa Dana Siap Pakai senilai Rp150 juta kepada Pemerintah Kota Bitung,” ujarnya.

Selain itu ada berbagai bantuan logistik peralatan berupa peralatan dapur 100 paket, kasur lipat 200 unit, matras 200 lembar, selimut 200 lembar, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket.

Ada juga perahu karet plus mesin satu unit, gergaji mesin lima unit, pompa alkon lima unit, penjernih air portable, light tower dua unit, genset tiga unit dan sabun cair 1.008 botol.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya