Liputan6.com, Manado - Pilkada 2024 bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang. Kini KPU Sulut sedang melakukan pemutakhiran data pemilih, termasuk ratusan warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Anggota KPU Sulut Lanny Ointu mengatakan, pihaknya menggelar Rapat Koordinasi atau Rakor bersama sejumlah pemangku kepentingan untuk membahas tentang dampak erupsi Gunung Ruang terhadap pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulut.
Baca Juga
"Rakor ini dalam rangka pemutakhiran data pemilih di daerah bencana dalam tahapan Pilkada Sulut 2024," ujar Lanny Ointu, akhir pekan lalu.
Advertisement
Dia mengungkapkan, dalam proses pemutakhiran data pemilih yang terkena bencana alam erupsi Gunung Ruang, hingga kini belum ada Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Pilkada yang sudah semakin dekat tepatnya tanggal 27 November 2024 sehingga harus memperhatikan data-data penduduk dan jumlah pemilih yang ada di sekitar Gunung Ruang, yang mana sampai saat ini ada sejumlah keluarga yang mengungsi di Manado, Bitung dan Pineleng," ujarnya.
Ointu menjelaskan bahwa ada 3 TPS di dua desa yang berada di kaki Gunung Ruang yang rencananya akan dipindahkan, karena mengingat penduduk di sana sudah diungsikan.
Di Desa Laingpatehi ada 442 pemilih, dan di Desa Pumpente 260 pemilih. Menurut rencana TPS tersebut akan di pindahkan di Kota Bitung, namun juga tetap harus memperhatikan kondisi apakah masyarakat Gunung Ruang sudah terakomodir di sana semua.
Pelaksanaan kegiatan ini dihadiri oleh jajaran sekretariat KPU Provinsi dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik Provinsi Sulut Fery Sangian, Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Sulut Christodharma Sondakh.
Selain itu hadir pula Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulut yang diwakili oleh Jufri T Rumontou.