Liputan6.com, Banjarnegera - Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah memang terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona. Negeri di atas awan ini berada di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.
Posisinya yang cukup tinggi, membuat Dieng kerap diselimuti awan. Tak heran, jika Dieng menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan.
Wisata yang berada di Zona 1, seperti Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Batu Pandang Ratapan Angin, dan Dieng Plateau Theatre, masih menjadi incaran wisatawan dari berbagai daerah. Namun, ada juga beberapa wisata alternatif Dieng yang tak kalah memesona dibandingkan dengan wisata yang berada di Zona 1 tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa rekomendasi wisata yang dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id ini termasuk ke dalam Zona 2 wisata Dieng. Apa saja?
1. Kawah Candradimuka
Kawah Candradimuka memiliki daya tarik berupa warna airnya yang dapat berubah sendiri, mulai dari biru, abu-abu, hingga putih. Daya tarik lainnya terletak pada lokasinya yang dikelilingi tebing-tebing tinggi.
Terdapat pemandian Sendang Werkudoro di sekitar kawah. Selain itu, ada juga sumber mata air Tuk Adem Semar dan pertapaan Dersonolo.
Menariknya lagi, pengunjung bisa merebus telur di kawah ini. Caranya adalah dengan membungkus telur dengan plastik, lalu diikatkan ke kayu yang cukup kuat dan panjang. Lalu, celupkan bungkusan telur itu ke air kawah dan tunggu beberapa saat hingga matang.
Sisi lain kawah ini adalah kerap dikaitkan dengan kisah Gatotkaca yang lahir dalam wujud raksasa. Oleh Batara Guru, Gatotkaca dicelupkan ke dalam kawah untuk menghilangkan sisi jahat yang ada di dirinya (sifat raksasa). Konon, panas air kawah membuat Gatotkaca menjelma jadi gagah perkasa.
Terkait nama, candradimuka berasal dari kata candra yang berarti bulan dan muka yang berarti wajah. Candradimuka diibaratkan sebagai bulan yang tampak hanya bagian depannya saja.
2. Pemandian Banyu Alam Bitingan
Banyu Alam Bitingan merupakan sebuah pemandian air panas yang terletak di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Saat berendam, pengunjung juga akan dimanjakan dengan panorama cantik.
Terdapat dua kolam utama, yakni kolam untuk laki-laki dan perempuan. Jika beruntung, pengunjung juga akan merasakan sensasi berendam air panas dengan ditemani kabut yang turun menyelimuti pemandian.
Â
3. Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda adalah sebuah lubang raksasa berdiameter kurang lebih 90 meter. Kedalamannya konon mencapai ratusan meter.
Dahulu, sumur ini merupakan kawah kepundan gunung berapi yang meletus hingga akhirnya dingin dan membentuk lubang. Dalam kisah legenda disebutkan bahwa Sumur Jalatunda terbentuk ketika perang Bharatayuddha antara panglima Pandawa dan Prajurit Sengkuni.
Salah satu panah dari Prajurit Sengkuni mengenai pusaka Werkudara yang terjatuh ke bumi dan menyebabkan letusan dahsyat. Menariknya lagi, ada mitos yang beredar jika dapat melempar batu hingga ke ujung dinding sumur, maka keinginannya akan terkabul.
4. Telaga Dringo
Telaga Dringo adalah geosite yang terletak di ketinggian 2.222 mdpl. Konon, telaga ini terbentuk akibat letusan Gunung Sinila pada 1786.
Cekungan besar yang dihasilkan menjadi kawah mati yang kemudian terisi dengan hujan dan mata air sekitar. Alhasil, terbentuklah telaga yang kini dikenal sebagai Telaga Dringo.
Adapun nama Dringo berasal dari nama tanaman air yang tumbuh di sekitar telaga. Tanaman ini memiliki daun kuning kehijauan berbentuk pedang dan beraroma kuat. Umumnya, daun tersebut digunakan untuk masakan, parfum, hingga obat herbal. 5. Tol KayanganTol Kayangan berada di Dukuh Sigemplong, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Sesuai namanya, jalur ini berada di ketinggian seolah di kayangan, terlebih saat spot ini tertutup kabut.
Pengunjung bisa menikmati jagung bakar yang cocok ditemani saat hawa dingin. Tol Kayangan bisa menjadi pilihan wisata alternatif saat berkunjung ke Dieng.
(Resla)
Advertisement