Liputan6.com, Semarang - Perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur dari China berkomitmen untuk bekerjasama dengan BUMN. Ditandai dengan kunjungan China State Construction Engineering Corporation Ltd. CSCEC) di PT Brantas Abipraya.
Menurut Direktur Operasi II PT Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi, kunjungan ini untuk mensinergikan badan usaha kedua belah pihak untuk pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia.
PT Brantas Abipraya diwakili Muhammad Toha Fauzi selaku Direktur Operasi II dan Suradi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Mustofa SVP Marketing, serta Dandung, SVP Pembiayaan.
Advertisement
Sementara dari CSCEC sebagai leader pertemuan diwakili oleh Li Yong Ming (Vice President/Party Member dari CSCEC (holding),dan diikuti oleh pimpinan anak perusahaan China State Construction Engineering Corp. Ltd. International (CSCEC International) ,pimpinan China Construction Fourth Engineering Division Corp. Ltd. (CSCEC-4) dan pimpinan Kantor Perwakilan CSCEC Indonesia.
"Kami sepakat melanjutkan hubungan pekerjaan dan investasi dalam rangka pembangunan berkesinambungan antar kedua belah pihak," kata Muhammad Toha.
Li Yong Ming menyampaikan bahwa pihaknya mendorong Brantas Abhipraya melakukan kerjasama proyek investasi di bidang infrastruktur.
CSCEC mempunyai pengalaman yang cukup banyak untuk investasi infrastruktur dan juga mempunyai sumber modal yang besar serta teknologi baru hijau dan teknologi konstruksi yang terdepan. Sementara Brantas mempunyai pengalaman di proyek-proyek di Indonesia seperti bendungan, jalan tol, dan infrastruktur lain beserta tenaga kerja lokal yang handalm
Menurut Toha Fauzi saat ini Brantas Abipraya adalah BUMN paling sehat.
"Meski Brantas Abhipraya bukan BUMN terbesar di Indonesia, karena itu kami mengajak CSCEC untuk berkolaborasi dalan mendapatkan proyek proyek investasi, infrastruktur dan KPBU di Indonesia," katanya.
Suradi, Direktur Keuangan PT Brantas Abipraya menyambut baik tawaran kerjasama dari orang no 2 di China State itu.
"Saya sangat gembira ketika dipercaya oleh CSCEC dalam kerjasama khususnya bidang investasi dan infrastruktur modern yang teknologinya dipunyai oleh CSCEC," kata Suradi.
CSCEC, Siapa Dia?
Fatchurrohman Nugroho selaku mitra partner CSCEC di Indonesia yang ikut hadir dalam pertemuan itu menyampaikan Brantas Abipraya saat ini dikomandani Dirut Sugeng Rochadi. Menurutnya , saat ini Brantas Abipraya sangat agresif melebarkan sayapnya dalam proyek-proyek besar di Indonesia .
"Kerjasama Brantas Abipraya dan CSCEC ini menjadi langkah penentu kerjasama ke depan yang lebih cepat dan terukur bagi pembangunan di Indonesia," kata Fathur
China State Construction Engineering Corporation Ltd. CSCEC) adalah grup investasi dan konstruksi terbesar di dunia, dengan lini bisnis yang mencakup investasi dan pengembangan (pengembangan real estate, pembiayaan konstruksi, operasi kepemilikan), konstruksi teknik (konstruksi bangunan, konstruksi infrastruktur), survei dan desain, serta lini bisnis baru (konstruksi hijau, konservasi energi dan perlindungan lingkungan, serta e-commerce), sehingga membentuk sebuah grup dengan lima pilar utama yaitu, "Desain, Konstruksi Bangunan, Infrastruktur, Real Estate, dan Bisnis Luar Negeri”.
Beroperasi lebih dari 40 tahun, CSCEC telah membangun lebih dari 8.000 proyek di lebih dari 140 negara dan wilayah. CSCEC berhasil membantu pemilik proyek untuk menggunakan pembiayaan China dalam proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jalan Tol Peshawar-Karachi di Pakistan dan Proyek Jalan Tol Sri Lanka bagian Selatan, dan pemindahan ibukota Mesir.
"Ini adalah tahun keduapuluh kami beroperasi di Indonesia, dan sudah terlibat dalam Jalan Tol Medan-Kualanamu, Jalan Tol Manado-Bitung, Gedung Oasis Twin Towers, dan lainnya," kata Fathur.
CSCEC terlibat dalam pembangunan lebih dari 80 proyek, yang mencakup berbagai bidang profesional seperti konstruksi bangunan, infrastruktur, industri, dan lainnya.
Advertisement