IKN Punya Pengolahan Sampah Terpadu Keren, Ini Penampakannya

PT Brantas Abipraya (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN)

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Feb 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 14:00 WIB
PT Brantas Abipraya (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN)
PT Brantas Abipraya (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN) (dok: humas)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Brantas Abipraya (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Proyek strategis ini menjadi wujud kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi dalam mengatasi permasalahan sampah di ibu kota baru.

Berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), TPST ini tidak hanya hadir dengan desain modern dan futuristik, tetapi juga mampu mengolah sampah menjadi energi terbarukan.

Desain Futuristik dan Kapasitas Pengolahan yang Optimal

Menurut Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo, TPST ini dirancang dengan elemen modern yang mengutamakan estetika dan selaras dengan lingkungan hijau sekitarnya.

Berdiri di atas lahan seluas 22,15 hektar, fasilitas ini memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 74 ton per hari dan lumpur sebanyak 15 ton per hari.

"TPST ini memiliki berbagai fungsi penting, seperti pemisahan sampah organik dan anorganik, daur ulang material yang masih bisa dimanfaatkan, pengolahan sampah organik menjadi kompos, serta pengelolaan limbah yang tidak dapat didaur ulang menjadi energi baru terbarukan," jelas Purnomo.

Sistem Pengelolaan Sampah Cerdas dan Berkelanjutan

Dengan luas lahan TPST mencapai 1,3 hektar, sistem pengolahan sampah di KIPP IKN dirancang untuk mendukung tata kota berkelanjutan. TPST ini ditargetkan mampu mendaur ulang lebih dari 60% sampah yang dihasilkan, sesuai dengan standar emisi yang ditetapkan. Selain itu, fasilitas ini juga mengadopsi sistem digital terkoneksi dengan internet yang memungkinkan pemantauan langsung oleh masyarakat.

Tak hanya itu, TPST ini didesain untuk mencapai net zero emission dengan residu pengolahan yang minimal. Sampah yang diolah akan dikonversi menjadi tenaga listrik yang ramah lingkungan, sejalan dengan konsep IKN sebagai kota modern berkelanjutan atau "smart forest city".

"Pembangunan pengolahan sampah ini merupakan langkah nyata menuju pengelolaan lingkungan yang lebih baik, sekaligus mendukung visi IKN sebagai kota hijau dan berkelanjutan," tutup Purnomo.

Dengan hadirnya TPST di IKN, diharapkan sistem pengelolaan sampah di ibu kota baru ini semakin optimal dan berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Proyek Sumbu Kebangsaan IKN Garapan Brantas Abipraya Rampung

PT Brantas Abipraya (Persero) menyelesaikan pembangunan Sumbu Kebangsaan di IKN Nusantara
PT Brantas Abipraya (Persero) menyelesaikan pembangunan Sumbu Kebangsaan di IKN Nusantara (dok: Humas)... Selengkapnya

PT Brantas Abipraya (Persero) kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan menyelesaikan pembangunan Sumbu Kebangsaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN).

Proyek strategis yang dimulai sejak Desember 2020 ini kini telah berdiri megah sebagai simbol harmoni antara alam dan kemajuan peradaban modern.

Terletak di antara Istana Garuda dan Taman Kusuma Bangsa, kawasan seluas 11,14 hektar ini berhasil diubah menjadi ruang publik yang memukau, merefleksikan visi “Future Smart Forest City of Indonesia”.

Desain yang Memadukan Alam dan Modernitas

Sumbu Kebangsaan dirancang dengan konsep yang memadukan keindahan alam dan kemajuan teknologi. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti taman hijau yang asri dan plaza luas, menciptakan ruang publik yang nyaman dan ramah lingkungan.

Proyek ini tidak hanya menjadi simbol semangat kebangsaan Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun kota masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Konsep Pembangunan Hijau yang Komprehensif

Salah satu keunggulan utama Sumbu Kebangsaan adalah penerapan konsep pembangunan hijau yang terintegrasi. PT Brantas Abipraya (Persero) memprioritaskan penggunaan material lokal, pengelolaan limbah yang efektif, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Kehadiran 2.500 pohon di kawasan ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas udara, terutama dalam mengurangi kadar partikulat halus (PM2.5).

Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya, menyatakan, sumbu Kebangsaan lebih dari sekadar ruang publik.

"Ini adalah warisan bagi generasi mendatang, simbol komitmen kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Melalui proyek ini, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk hidup selaras dengan alam," ujarnya, Senin (3/1/2025).

Pembukatian BUMN

Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. desain burung garuda yang mengepakkan sayap karya dengan nama Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi. (Istimewa)... Selengkapnya

Dengan keberhasilan menyelesaikan proyek ini, PT Brantas Abipraya (Persero) membuktikan kemampuannya dalam membangun infrastruktur berkualitas tinggi.

Perusahaan BUMN ini juga menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pembangunan nasional dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.

Sumbu Kebangsaan tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya