Saat Anak-Anak Muda Keliling Daerah Jawab Isu Islamophobia

Roadtrip keliling daerah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya terhadap komunitas Muslim.

oleh Tim Regional diperbarui 29 Jul 2024, 18:55 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 18:47 WIB
Isu hak asasi manusia
Center for Uyghur Studies dan OIC Youth Indonesia. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Center for Uyghur Studies dan OIC Youth Indonesia, dua organisasi yang berkomitmen pada isu kemanusiaan dan hak asasi manusia, telah memulai roadtrip nasional dengan mengusung tema 'Upholding Humanitarianism and Human Rights Amidst Islamophobia'.

Roadtrip keliling daerah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya terhadap komunitas Muslim, serta mendorong solidaritas global untuk mengatasi isu Islamophobia.

Kegiatan roadtrip ini telah diawali dengan kegiatan seminar di Polita Pontianak pada tanggal 15 Juli, bekerja sama dengan DPP IMM.

Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Surabaya pada tanggal 16 Juli untuk mengadakan diskusi dengan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma.

Acara juga telah berlangsung di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 17 Juli, diikuti oleh pertemuan dengan 25 perwakilan BEM di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli yang difasilitasi oleh BEM DIY.

 

Diskusi Interaktif

Selama seminar, peserta mendengarkan paparan dari para ahli mengenai isu-isu terkini terkait pelanggaran HAM, Islamophobia, dan upaya-upaya untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, diadakan diskusi interaktif untuk melibatkan peserta dalam merumuskan solusi dan aksi nyata.

"Roadtrip ini merupakan bentuk kepedulian anak-anak muda untuk terus menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia," kata Direktur Eksekutif dari Center for Uyghur Studies Abdulhakim Idris.

Apresiasi juga diungkapkan Adlan Almilzan Athori, Sektetaris Jenderal dari OIC Youth Indonesia. Dirinya mengatakan, pihaknya percaya bahwa solidaritas global sangat penting dalam mengatasi isu Islamophobia.

"Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kami yakin dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan ini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya