Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) menargetkan pada akhir tahun 2025 hingga 2026 strata desa di Jabar hanya desa mandiri dan maju.
Itu dikatakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman usai Rakor Optimalisasi Program Gerakan Membangun Desa, di Kabupaten Kuningan, Kamis (8/8/2024) malam.
Baca Juga
Herman optimistis menghapus desa dengan status berkembang setelah berhasil menghilangkan desa dengan strata atau status tertinggal.
Advertisement
"Kami semua di sini berkomitmen akan bahu-membahu agar sampai akhir tahun depan tak ada lagi desa berkembang di Jabar. Semuanya hanya desa mandiri dan maju," kata Herman dalam siaran media (9/8/2024).
Herman menjelaskan saat ini dari total 5.312 desa di Jabar, sebanyak 2.447 stratanya sudah desa mandiri.
Strata lainnya desa maju dan sebagian kecil desa berkembang. Sementara, strata desa tertinggal sudah tidak ada lagi sejak tahun 2023.
"Menurut laporan Pak Kadis (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar), strata desa mandiri kita hari ini sudah 2.447. Sisanya desa maju dan sebagian kecil desa berkembang serta sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jabar," kata Herman.
Dalam waktu kurang dari 1,5 tahun ke depan, otoritasnya akan fokus meningkatkan strata desa berkembang menjadi maju.
Selain mengoptimalkan program Membangun Desa (Gerbang Desa), Pemerintah Jabar juga akan memaksimalkan tujuh sumber pendapatan untuk pembangunan dan kemandirian desa.
Herman menjelaskan tujuh sumber pendapatan desa itu berasal dari dana desa, pendapatan asli desa, alokasi dana desa, dana bagian dari retribusi daerah, bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau kabupaten atau kota, hibah, dan lain-lain pendapatan yang sah.
"Dan yang tidak kalah penting, kami juga akan fokus menurunkan angka stunting, kemiskinan, dan pengangguran," sebut Herman.
Alokasi Dana Desa
Dicuplik dari Kanal Ekonomi, Liputan6, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono mengungkapkan, pendanaan program Dana Desa telah mencapai Rp 71 triliun pada 2024. Dana Desa tersebut naik cukup signifikan dibandingkan awal program pada 2015 sebesar Rp 20,8 triliun.
“Tahun 2024, Dana Desa dialokasikan kepada 75.259 desa di 434 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia,” ungkap Thomas dalam pidato di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (6/8/2024).
Thomas mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di perkotaan turun dari 12 juta jiwa pada Maret 2021 menjadi 11 juta jiwa pada September 2022.
Sementara itu, pada periode yang sama, penduduk miskin di pedesaan juga turun lebih menjadi 14,4 juta jiwa.
Adapun data indeks Desa Membangun yang diterbitkan Kemendes menunjukkan pembangunan daerah tertinggal desa mandiri dari 840 pada 2019 meningkat menjadi 16.908 desa pada 2024.
"Mudah-mudahan statistik saya benar, sementara jumlah desa tertinggal turun dari 21.902 desa menjadi 6.748 desa pada 2024," papar Tommy.
"Hal ini menjadi salah satu bukti dampak positif Dana Desa bagi kemajuan desa," ujar dia.
Advertisement