Cerita Dosen UNY Olah Ubi Kayu Menjadi Tepung Fermentasi Bernilai Tinggi

Dosen Fakultas MIPA UNY membuat olahan tepung fermentasi dari ubi kayu (Manihot Esculenta). Produk tepung fermentasi ini dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan yang nilai jualnya makin tinggi.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Agu 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 18:00 WIB
tepung
ilustrasi tepung/copyright Rawpixel

Liputan6.com, Yogyakarta Dosen Fakultas MIPA UNY Isana Supiah Yosephine Louise, Bernadetta Octavia dan Suhartini mengolah ubi kayu (Manihot Esculenta) menjadi tepung fermentasi yang dapat menjadi produk lain seperti roti dan kue, bahan kosmetik seperti bedak, material membran, bahan dasar obat dan lain-lain.

Menurut Isana Supiah Yosephine Louise, Indonesia sangat melimpah ragam tanaman, termasuk umbi-umbian, namun pengolahannya masih sangat terbatas dan penjualannya masih bentuk bahan mentah yang tidak tahan lama juga harga jual relatif sangat murah. 

“Untuk itu diperlukan pengetahuan, keterampilan dan pendampingan bagi masyarakat terutama di pedesaan untuk mampu mengolah hasil bumi, terutama umbi-umbian lokal menjadi produk yang lebih bermanfaat, lebih tahan lama dalam penyimpanan dan memiliki nilai jual relatif tinggi sehingga mampu meningkatkan taraf perekonomian keluarga dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya, Senin 12 Agustus 2024. 

Ragam umbi-umbian lokal di Indonesia menurut Bernadetta Octavia sangat banyak seperti singkong, ubi jalar, kimpul atau talas, gadung, ganyong, gembili, uwi dan garut. Umbi-umbian lokal ini bisa memiliki nilai jual lebih tinggi jika diolah menjadi tepung fermentasi yang waktu penyimpanan juga relatif lama. 

“Bahan dasar obat seperti inulin merupakan komponen dalam umbi-umbian lokal yang bersifat prebiotik dan belum dikembangkan secara optimal,” ujar Detta. 

Dosen UNY menggandeng masyarakat Dusun Mulo Wonosari Gunungkidul dengan memberi pelatihan tentang pengolahan umbi lokal menjadi tepung fermentasi. Suhartini memaparkan pembuatan tepung fermentasi ini menggunakan ragi merah (Monascus Purpureus) yaitu umbi singkong dikupas dan dicuci bersih lalu dikukus hingga masak. 

 

 

Tepung Fermentasi

“Setelah dingin dapat dilakukan proses fermentasi,” ucap Suhartini. 

Umbi singkong yang telah dicampur ragi dimasukkan dalam kantong plastik kemudian diamkan selama 4-5 hari. Lalu dikeringkan, tumbuk dan diayak sehingga menjadi tepung. 

Musfiah salah seorang peserta pelatihan, mengaku sangat terbantu dan menambah keterampilan dalam pengolahan ubi singkong. Ia berharap kegiatan ini berlanjut dengan materi tepung fermentasi skala industri termasuk skala pemasarannya, keterampilan berwirausaha serta keterampilan lain yang bersifat meningkatkan ekonomi keluarga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya