Liputan6.com, Surabaya - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet bokong asal Tulungagung.
"Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki itu bernama Arsello dan Arsenio. Lahir dari pasangan suami istri Yoga dan Yeni," ujar dokter spesialis anak RSUD dr Soetomo Surabaya Wurry Ayuningtyasnya di Surabaya, Selasa (20/8/2024).
Pada usia 38 minggu atau tepatnya pada 14 Agustus 2024, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ishak Tulungagung selanjutnya merujuk bayi siam ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan.
Advertisement
Selama dua hari dirawat di Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya, kondisi Arsenio tak kunjung membaik. Denyut jantung terus melemah dan tim dokter yang merawat juga menemukan infeksi pada tubuh.
"Karena kondisi kesehatannya terus menurun, ada kelemahan kemampuan gerak dan ditemukan infeksi juga. Maka kami memutuskan melakukan separasi. Separasinya juga emergency di tanggal 16 Agustus 2024," ucapnya.
Wurry mengatakan, proses pemisahan bayi kembar siam Arsello dan Arsenio ini berlangsung sembilan jam sejak pembiusan dilakukan.
"Pembiusan pada pukul 07.25 WIB, dan operasi tuntas pukul 16.20 WIB. Bayi berhasil dipisahkan jam 13.35 WIB. Sedangkan tindakan operasi start jam 9.25 WIB," urainya.
Selama operasi berjalan ia menyebut, kondisi Arsenio kritis dan sempat mengalami henti jantung sehingga tim dokter perlu memberikan tindakan resusitasi.
Namun nahas, upaya medis yang diberikan tidak membuahkan hasil. Bayi Arsenio akhirnya gagal diselamatkan meski berhasil dipisahkan dari kembarannya. "Untuk kondisi bayi yang selamat stabil, tapi masih perlu dipantau," tutupnya.
Dempet Bokong
Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung merujuk penanganan bayi kembar siam dempet bokong (pygopagus) ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Bayi tersebut divekuasi dari RS Bhayangkara pada Selasa (23/4/2024) sekitar pukul 10.00 WiB.
Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Kasil Rokhmat, bayi kembar siam tersebut lahir pada Rabu 17 April dengan berat badan total 5.190 gram. Saat dirujuk ke RSUD dr. Iskak, bayi tersebut berusia tujuh hari.
"Kelahiran bayi kembar siam ini ditangani oleh tim medis RS Bhayangkara. Namun karena pertimbangan sarpras (sarana-prasarana) yang terbatas, penanganan lanjutan dirujuk ke RSUD dr Iskak selaku rumah sakit rujukan provinsi. Ini juga setelah mendapat persetujuan atau rekomendasi dari tim medis yang biasa menangani kasus kembar siam RSUP dr Soetomo Surabaya," kata Kasil.
Disebutkan, kondisi bayi secara keseluruhan cukup baik. Saat lahir bayi kembar siam dengan yang hanya memiliki satu saluran pembuangan ini juga menangis, seperti juga bayi normal lainnya.
Kedua bayi juga sudah belajar minum hingga 5 cc air.
"Saat kelahiran bayi juga kondisi baik, seperti bayi (kelahiran) normal dengan skor 8-9. Ini skor kelahiran yang cukup baik dengan usia kehamilan ibu bayi selama 38 minggu)," terang Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Iskak Tulungagung Zuhrotul Aini.
Advertisement