Mengapa Jantung Berdebar Kencang Saat Cemas? Begini Penjelasannya

Ketika adrenalin dilepaskan ke dalam aliran darah, hormon ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat

oleh Panji Prayitno diperbarui 22 Agu 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 18:00 WIB
Mengapa Jantung Berdebar Kencang Saat Cemas? Begini Penjelasannya
Ilustrasi Kecemasan Credit: unsplash.com/Kinga

Liputan6.com, Jakarta - Rasa cemas adalah pengalaman yang umum dialami banyak orang. Momen ketika kita merasa cemas atau tertekan, tubuh sering kali merespons dengan berbagai gejala fisik yang tidak nyaman, salah satunya adalah jantung berdebar kencang.

Kondisi ini tidak hanya membuat kita merasa tidak nyaman, tetapi juga dapat memicu kekhawatiran tambahan, terutama jika belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Pada dasarnya, saat kita merasa cemas, tubuh merespons dengan apa yang dikenal sebagai respons "fight or flight" (lawan atau lari).

Dirangkum dari berbagai sumber, respons ini merupakan mekanisme bertahan hidup yang telah berkembang selama ribuan tahun untuk membantu manusia menghadapi ancaman. Ketika otak mendeteksi ancaman, entah itu ancaman fisik atau mental, sistem saraf simpatik segera diaktifkan.

Sistem ini kemudian memicu pelepasan hormon adrenalin dari kelenjar adrenal, yang berada di atas ginjal. Adrenalin adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam meningkatkan detak jantung.

Ketika adrenalin dilepaskan ke dalam aliran darah, hormon ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, serta mempersempit pembuluh darah.

Hal ini memungkinkan lebih banyak darah kaya oksigen dipompa ke otot-otot dan organ-organ vital lainnya, mempersiapkan tubuh untuk bertindak—entah itu untuk melawan ancaman atau melarikan diri dari bahaya. Selain itu, kecemasan juga bisa meningkatkan kewaspadaan dan sensitivitas kita terhadap gejala fisik.

Ketika kita merasa cemas, kita cenderung lebih fokus pada perubahan dalam tubuh kita, seperti detak jantung yang meningkat. Sensasi ini bisa terasa lebih menakutkan dan menyebabkan kecemasan lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat mempercepat detak jantung lebih jauh.

Respons Tubuh

Ini menciptakan lingkaran setan di mana rasa cemas memicu detak jantung yang lebih cepat, dan detak jantung yang lebih cepat memicu rasa cemas yang lebih besar.

Tidak hanya adrenalin, kortisol, yang juga dikenal sebagai hormon stres, ikut berperan dalam meningkatkan detak jantung saat cemas. Kortisol membantu tubuh mengatur respons terhadap stres dengan meningkatkan tekanan darah dan energi yang tersedia.

Meskipun hormon ini penting dalam jangka pendek, paparan kortisol yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Namun, tidak semua detak jantung yang cepat disebabkan oleh kecemasan. Kondisi medis tertentu, seperti hipertiroidisme atau aritmia, juga dapat menyebabkan jantung berdebar-debar.

Oleh karena itu, jika Anda sering mengalami detak jantung yang cepat tanpa alasan yang jelas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya.

Mengelola kecemasan dan memahami respons tubuh terhadapnya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan olahraga rutin dapat membantu mengurangi gejala cemas dan menenangkan detak jantung.

Dengan memahami mengapa jantung kita berdebar saat cemas, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan kecemasan dan menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya