Deretan Wisata di Sawahlunto, Menjelajahi Kota Tambang Bersejarah di Sumatera Barat

Sawahlunto adalah kota yang sarat dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam.

oleh Novia Harlina diperbarui 11 Okt 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 05:00 WIB
Lubang Tambang Mbah Soero
Lubang Tambang Mbah Soero Sawahlunto, Sumatera Barat. (Lipitan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Sawahlunto - Sawahlunto, sebuah kota kecil di Sumatera Barat yang kaya akan sejarah, menyimpan pesona tersendiri bagi para wisatawan.

Dikenal sebagai kota tambang batubara pada masa kolonial Belanda, Sawahlunto kini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata sejarah yang memikat.

Warisan tambang, bangunan kolonial, serta keindahan alam sekitarnya menjadikan kota ini sebagai salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah, arsitektur, dan budaya.

1. Museum Tambang Batubara Ombilin

Salah satu daya tarik utama di Sawahlunto adalah Museum Tambang Batu Bara Ombilin. Museum ini terletak di bekas kantor tambang batubara dan merupakan tempat yang tepat untuk memulai perjalanan wisata sejarah di Sawahlunto.

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai artefak terkait penambangan batu bara, termasuk alat-alat yang digunakan pada masa lampau, peta tambang, serta dokumentasi foto dan sejarah kota ini.

Museum ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana industri tambang batu bara menjadi nadi kehidupan Sawahlunto di masa lalu.

2. Lubang Tambang Mbah Soero

Salah satu tempat yang paling berkesan di Sawahlunto adalah Lubang Tambang Mbah Soero, sebuah lubang tambang bawah tanah yang dahulu digunakan untuk menambang batubara.

Lubang ini dinamai menurut nama pengawas tambang yang legendaris di era kolonial. Sekarang, lubang tambang ini dibuka untuk wisatawan yang ingin merasakan bagaimana kondisi para pekerja tambang saat bekerja di dalam tanah yang gelap dan lembab.

Tur ke dalam lubang tambang ini memberikan pengalaman unik sekaligus menyentuh, karena mengingatkan kita akan kerasnya kehidupan para pekerja tambang pada masa itu, terutama mereka yang dikenal sebagai “orang rantai” – tenaga kerja paksa yang dirantai selama bekerja.

3. Gedung PT BA-UPO dan Silo Batu Bara

Gedung PT BA-UPO adalah salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di Sawahlunto. Gedung ini dulunya berfungsi sebagai kantor administrasi tambang batu bara, dan arsitekturnya yang bergaya kolonial menjadi saksi bisu kejayaan industri tambang di kota ini.

Selain itu, Silo Batu Bara yang dulunya digunakan untuk menyimpan batubara sebelum didistribusikan, juga merupakan situs menarik yang tidak boleh dilewatkan.

Silo ini menjadi pengingat akan masa kejayaan Sawahlunto sebagai penghasil batu bara terbesar di Hindia Belanda.

4. Lokomotif Uap Mak Itam

Salah satu ikon wisata di Sawahlunto yang paling terkenal adalah Lokomotif Mak Itam, sebuah lokomotif uap yang dulu digunakan untuk mengangkut batu bara dari Sawahlunto ke Pelabuhan Teluk Bayur di Padang.

Lokomotif ini masih terawat dengan baik dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan nostalgia transportasi zaman dahulu.

Jalur kereta api yang masih berfungsi juga memungkinkan pengunjung untuk merasakan perjalanan singkat dengan kereta api bersejarah ini, yang melintasi perbukitan dan menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

 

5. Danau Kandih

Selain situs-situs sejarah, Sawahlunto juga memiliki destinasi wisata alam yang tak kalah menarik, yaitu Danau Kandih. Danau buatan ini terletak di bekas lokasi tambang batubara yang kini telah beralih fungsi menjadi area wisata alam.

Danau ini dikelilingi oleh perbukitan hijau dan menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai, berperahu, atau menikmati suasana tenang di tengah alam yang asri.

Di sekitar danau juga terdapat beberapa fasilitas wisata, seperti taman bermain dan area piknik, menjadikannya tempat yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.

6. Kota Tua Sawahlunto

Jalan-jalan di sekitar Kota Tua Sawahlunto adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan arsitektur kolonial yang masih terjaga hingga saat ini.

Bangunan-bangunan bersejarah yang berjejer di sepanjang jalan utama membawa kita kembali ke masa lalu, di mana aktivitas pertambangan dan kehidupan masyarakat Sawahlunto masih bergantung pada batubara.

Kota tua ini juga sering menjadi lokasi untuk berbagai acara budaya dan festival yang diadakan oleh pemerintah setempat, menambah daya tarik wisata kota ini.

7. Festival Sawahlunto International Music (SIMFest)

Setiap tahun, Sawahlunto juga menjadi tuan rumah acara musik internasional yang dikenal dengan Sawahlunto International Music Festival (SIMFest).

Festival ini menarik musisi dari berbagai negara dan genre untuk tampil di panggung-panggung terbuka di tengah kota. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan budaya Sawahlunto kepada dunia luar.

SIMFest menambah warna baru bagi kehidupan pariwisata Sawahlunto dan menunjukkan bahwa kota ini terus berkembang sebagai pusat kebudayaan dan seni di Sumatera Barat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya