Bongkar Muat Dikawal Polisi, 5.200 Ton Beras Impor dari Myanmar Masuk Riau

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau mengawal pembongkaran 5.200 ton beras impor asal Myanmar yang tiba di Kota Dumai.

oleh M Syukur diperbarui 29 Okt 2024, 19:11 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 18:24 WIB
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau memantau bongkar muat beras dari Myanmar untuk Bulog.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau memantau bongkar muat beras dari Myanmar untuk Bulog. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau mengawal kedatangan 5.200 ton beras dari Myanmar di Pelindo, Kota Dumai. Ribuan karung beras itu rencananya bakal didistribusikan ke berbagai daerah untuk mencukupi stok pangan.

Pengawalan dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Kombes Nasriadi. Sejumlah pihak hadir memastikan beras yang dibongkar tidak kurang satu karungpun.

 

"Saya dan tim memeriksa dokumen-dokumen terkait, seperti surat izin impor, sertifikat mutu dan manifes kapal," kata Nasriadi, Selasa petang, 29 Oktober 2024.

Selain administrasi, polisi juga ingin memastikan pembongkaran beras impor ini sesuai prosedur. Selanjutnya akan dikirim ke berbagai Bulog yang ada di kabupaten atau kota di Riau.

"Kami juga ingin memastikan bahwa beras yang didatangkan ini berkualitas baik dan aman untuk dikonsumsi masyarakat," katanya.

Kepolisian bekerja sama dengan Bulog untuk pendistribusian ke masyarakat yang membutuhkan. Pengawasan ini diharap mencegah penyalahgunaan atau penyimpangan selama distribusi.

Nasriadi berharap distribusi beras ini menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya selama tahapan Pilkada 2024.

Kepala Bulog Pimwil Riau, Ismed Erlando, menyambut baik kehadiran kepolisian dalam kegiatan pengawasan. Menurutnya, ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bulog.

"Kami berkomitmen untuk menyalurkan beras ini kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau," ujar Ismed.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya